Inspirasi

Berkah dari Minyak Jelantah

foto : istimewa

Sumselterkini.co.id, Palembang – Minyak jelantah [minyak goreng bekas hasil menggoreng] makanan, ternyata dapat di daur ulang lagi dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak menggunakan kompor.

Ditangan Agus Candra (26), minyak jelantah bisa bermanfaat sebagai bahan bakar pada kompor hasil inovasinya selama lima tahun, dengan nama Kompor Minyak Jelantah (Komjen).

” Ide awal Komjen, saya lihat minyak jelantah di rumah dibuang emak saya, jadi langsung berfikir gimana bisa dimanfaatkan lagi,” terang alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya (Unsri) ini, saat dihubungi, sabtu (5/1/2019).

Selain itu, dirinya melihat keadaan yang sulit bagi usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dimana harga Liquefied Petroleum Gas /LPG yang mahal dan susah dicari di pasaran, sehingga tidak sedikit usaha yang mengalami kerugian.

Bahkan ada yang gulung tikar, padahal mereka menghasilkan minyak jelantah yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar.

Bahan bahan yang dipakai untuk membuat Komjen ini terbilang cukup sederhana dan sebagian besar materialnya dari besi stainlees steel, dengan design mekanis dan berteknologi Floating Fire Exces Air System/FFEAS.

“Untuk pabrik atau workshop, kita belum punya. Kita hanya bekerja sama dengan beberapa bengkel mitra untuk memproduksi komponennya,” ungkapnya.

Untuk bengkel mitra, dikatakan Agus, bekerja sama dengan bengkel di Indralaya, bengkel di Palembang dan bengkel di Prabumulih, setiap bengkel memproduksi komponen yang berbeda.

Untuk keberadaan bengkel ini masih dirahasiakan Agus, dengan alasan hasil karyanya ini belum memiliki hak paten dan belum punya pabrik sendiri.

Dengan panas yang bisa mencapai 1.200 derajat celcius, dengan api birunya, Agus optimistis komjen hasil inovasinya itu, bisa memasak dua kali lebih cepat dari kompor yang menggunakan bahan bakar gas atau minyak tanah. “Pernah di tawar orang Philipina, tapi saya tidak mau, karena ini karya saya sebagai anak bangsa Indonesia,” tegasnya.

Untuk masalah harga komjen satu set- nya yang tipe besar di jual Rp 1,5 juta, dengan kapasitas hingga 150 liter, sedangkan yang kecil untuk di dapur rumahan dan rumah makan harganya dibandrol Rp1,3 juta.

Dengan sisi keamanan yang baik, tidak seperti LPG yang bertekanan sehingga tidak mungkin meledak komjen berhasil sukses melakukan uji coba pasar dengan produksi skala terbatas sebanyak 20 unit saja dan disebar dibeberapa wilayah Palembang dan Indralaya.

“Hasilnya memuaskan bagi pengguna komjen, kedepannya kita akan produksi lebih banyak lagi, masih mencari sumber dana untuk produksi masal,” aku Agus.[**]

Penulis : Faldy

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com