TOL Kapal Betung Kayuagung-Palembang belum diresmikan, namun aktivitas kendaraan di jalur jalan bebas hambatan tersebut sudah mulai digunakan kendaraan roda dua dari Kab.Ogan Komering Ilir [OKI].
Padahal sangat mengganggu aktivitas pekerja, kendaraan yang masih masuk tol ini juga berpotensi membahayakan dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.
Seperti kecelakaan lalu lintas yang terjadi beberapakali di ruas tol ini dalam sebulan terakhir,salah satu korbannya adalah pekerja di proyek tol itu sendiri.
Sementara itu, berdasakan informasi di lapangan, para pengendara lewat melalui salah satu pintu keluar masuk tol yang ada di Wilayah Kayuagung baik menuju Palembang maupun Lampung dengan jasa joki atau yang dikenal dengan istilah calo.
Tak tanggung-tanggung para joki ini mau mengizinkan para pengendara lewat alias membuka portal asalkan pengendara saling mengerti. Para joki juga menawarkan jasanya dengan cara terang-terangan kepada para supir dengan menunjukkan kertas bertuliskan ‘Tol Lampung’ ataupun ‘Tol lewat Lampung’ dan beberapa tulisan lain.
Salah satunya seperti yang terlihat di Jalan Lintas Timur di Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung.
“Kemarin kami lewat jalan tolnya ditutup, ada penjaganya tapi kata yang jaga saling mengerti saja. Jadi intinya kami boleh lewat asal bisa mengerti dengan memberikan uang rokok,”kata salah satu pengendara yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi hal ini, pihak kontraktor Tol dari PT Waskita Karya justru terkesan melemparkan hal ini kepada pihak keamanan dalam hal ini kepolisian.
“Kami sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menjaga agar tidak ada yang masuk ke areal tol,” kata Perwakilan PT Waskita Karya, Usman Faqih saat dihubungi via telpon selulernya.
Dia mengaku tidak tahu itu (ada calo), karena sudah serahkan ke Polres untuk pengamanannya. “Kalau memang ingin masuk harus ada izinnya loh ya,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa di pintu tol di Kayuagung seperti di Celikah sudah dipasang rambu bahwa tidak boleh ada kendaraan lain yang masuk serta penjagaan. “Kita sih berharap itu tidak ada yang masuk lagi ke situ. Di situ sudah ada rambu segala macam, selain itu bisa mengganggu pekerjaan juga,” ungkapnya.[**]
Penulis : dra