Oleh : One
SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Pembangunan pabrik NPK Fusion II berkapasitas 2×100.000 ton per tahun milik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, kini progres nya mencapai 21%.
Filius Yuliandi, Direktur Produksi PT Pusri Palembang mengatakan progres pembangunan tersebut lebih cepat dari yang dicanangkan dan saat ini masih melaksanakan tiang pancang dan pondasi bangunan.
“Kami optimistis pengerjaan hingga selesai seusai target diharapkan dan bisa mulai beroperasi seusai target pada Agustus tahun depan,”katanya saat diwawancarai singkat ST,belum lama ini.
NPK Fusion berkapasitas 2 x 100.000 diharapkan dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatera.
“Pembangunan pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation merupakan salah satu pengembangan kapasitas pupuk NPK yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup”,urainya.
Sebelumnya PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk proyek pembangunan NPK Fusion.
Peletakan batu pertama ini disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan serta seluruh jajaran direksi PT Pusri.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, proyek ini dibangun melalui sinergi BUMN. Di mana PT Wijaya Karya (Persero) terpilih sebagai kontraktor dari proyek senilai Rp 521 miliar dengan target selesai pada September 2019.
Aas menambahkan, dasar pemikiran penambahan kapasitas NPK adalah mengingat potensi pasar NPK di Indonesia yang terbilang masih sangat besar.
Saat ini kata dia, kebutuhan NPK domestik diperkirakan sekitar 9,2 juta ton, sedangkan kapasitas produksi Pupuk Indonesia baru sekitar 3,3 juta ton, dan swasta lainnya baru sekitar 3 juta ton.
“Masih terbuka peluang pasar bagi Pupuk Indonesia baik untuk sektor pertanian maupun perkebunan,” paparnya.[***]