DIREKTUR PT Pupuk Sriwidjaja Mulyono Prawiro mengakui pada 2019 tantangannya sangat berat, meski demikian kinerja perusahaan tetap positif menyusul semua produksi pupuk mencapai target sesuai Rencana Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
“Kita bersyukur disaat semua bisnis komoditas tak menentu, tapi produksi mencapai target, bahkan melampui, sektor ekspor tetap berjalan karena mampu menjual 350 ribu ton atau mencapai 150 % dibeberapa Negara Asia Tenggara ,”katanya saat akhir pengantongan 2019 dan awal pengantongan pupuk 2020,”kemarin.
Pusri kata memproduksi 2,2 juta ton pupuk urea, dan target melampui RKAP menjadi 108 %, lalu amonia 1,4 juta ton atau 98% dari target serta NPK sebanyak 102.000 ton atau melampui 107 % dari target.
Oleh sebab itu, kata Direktur Utama anak perusahaan Pupuk Indonesia [PI] ini masih sangat optimistis menatap 2020, karena ada tiga strategi yang tetap dilakukan, antara lain efisiensi dan inovatif, diversifikasi, dan perilaku bisnis beralih ke digitalisasi.
Menurutnya dengan 3 strategi tersebut setidaknya dapat mengatur produksi, sehingga harga jual dibawah harga pokok produksi.
Ditambahkan lagi dengan rencana meneruskan revitalisasi beberapa pabrik pupuk yang sudah udzur, boros penggunaan gas, seperti Pusri III dan Pusri IV.”Rencana revitalisasi sudah disetujui komisaris dan pemegang saham, salah satunya pemerintah,”tutupnya.[**]
Penulis : one