Industri Kreatif & UKM

Menpora Kunjungi Pameran PON, Kopi dan Produk UMKM Laris Manis di Festival Kopi Papua

SEBANYAK 100 UMKM yang ikut dalam Festival Kopi Papua dan UMKM Kota Jayapura 2021 mendapatkan berkah dari penjualan, kuliner, souvenir dan handicraft di hari penutupan festival itu, Sabtu (9/10/2021) malam.

Festival Kopi Papua dan UMKM Kota Jayapura itu diselenggarakan di kawasan Terminal Mesran, Jalan Koti, Kota Jayapura berlangsung mulai 3 hingga 9 Oktober 2021.

Dilansir dari InfoPublik.id, Festival yang diadakan bersamaan dengan berlangsungnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dengan melibatkan 100 UMKM. Kegiatan tersebut didukung oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.

“Kami sangat bersyukur dengan berlangsungnya festival ini. Penjualan kami rata-rata Rp300.000-Rp700.000 per hari,” ujar Agustina, pengrajin handicraft dengan merek dagang Samah Dori dengan semringah.

Agustina, pemilik stand handycraft Samah Dori menjual pernak pernik souvenir tas noken, gelang, kalung khas Papua. “Kami sangat terbantu dengan adanya festival ini di tengah PON XX Papua. Banyak pengunjung dari PON yang membeli produk kami,” tuturnya

Demikian juga Coffee Shop Harvest Papua Coffee, yang mendapatkan kejutan dikunjungi oleh Menpora Zainuddin Amali, Ketua Umum KONI Marciano Norman serta Wali Kota Jayapura Benhur Mano yang didampingi oleh Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Naek Tigor Sinaga. Menpora Zainudin Amali juga sekaligus didaulat menutup perhelatan tersebut. Sebelumnya acara ini dibuka oleh Mensos Tri Rismaharini pada 3 Oktober 2021 lalu.

“Kami sangat berterima kasih dengan kedatangan Menpora dan ketua KONI Pusat. Transaksinya luar biasa,” kata Yan, pemilik Harvest Papua Coffee. Seraya menyinggung kopi Arabica asal Wamena, Pegunungan Jayawijaya menjadi favorit utama pengunjung festival.

Naek Sinaga menyebut perputaran uang selama pelaksanaan Festival Kopi Papua mencapai lebih dari Rp627 juta dengan 29 ribu transaksi. Dari perputaran uang ini, sebanyak 10 persen menggunakan transaksi digital dengan aplikasi QRIS. Jumlah ini meningkat pesat dari festival kopi sebelumnya yang digelar pada 2019.

Sebelumnya, Ketua Sub Koordinator bidang Sosial Ekonomi bidang IV Sub PB PON Kabupaten Jayapura Yos Levia Yoku mengatakan kuliner kopi adalah salah satu andalan dalam mengangkat potensi ekonomi Papua.

Sebelum terlibat dalam mendukung penyelenggaraan PON maupun event seperti Festival Kopi, tutur Yos, mereka mendapatkan pembinaan dari pemkab Jayapura. “Sebelumnya, mereka (pelaku UMKM) mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Selain itu, mereka juga memperoleh modal usaha Rp5 juta per UMKM,” ujarnya Jumat (8/10/2021).

Yos menambahkan, Pemkab Jayapura terus mendorong sektor UMKM Papua untuk bangkit dan naik kelas. Dalam rangka itu, Pemkab Jayapura juga menggandeng sektor perbankan sehingga pelaku sektor itu memperoleh akses pembiayaan selain melek terhadap sistem pembayaran secara digital.

Pada kesempatan yang sama, Abraham Krey mengemukakan Bank Papua mendukung suksesnya penyelenggaraan PON XX Papua. Sebenarnya, lanjutnya, bank milik Pemprov Papua sudah lama memberikan perhatian terhadap sektor UMKM.

“Kami memiliki program bernama kredit Papeda (Percepatan Akses Keluarga Daerah). Alokasi dana untuk kredit itu sebesar Rp5 miliar. Setiap pelaku UMKM bisa memperoleh kredit itu tanpa bunga Rp10 juta. Nah, bunga kredit untuk UMKM itu ditanggung oleh Pemprov Papua Rp250 juta berupa subsidi bunga dengan jangka waktu selama 1-2 tahun,” tuturnya.(***)

 

 

 

 

(Fir/Wis)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com