GUBERNUR Sumsel H Herman Deru me Launching Sistem Operasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu (SONGKET) Sumatera Selatan dan Pengukuhan Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Prov Sumsel periode 2021-2026 di Griya Agung Palembang, Jumat (7/5/2021).
Gubernur mengaku bangga bahwa Sumsel mampu menghasilkan inovasi baru untuk mencegah potensi dini terjadinya karhutla yang digagas oleh Pemprov Sumsel, Polda Sumsel, WRI Indonesia dan Forum DAS Sumsel.
SONGKET merupakan aplikasi pertama yang mengaplikasikan jarak dan rute terdekat menuju titik panas atau titik api berikut dukungan sumber daya air dan Posko terdekat di Indonesia.
“Nama aplikasi menggunakan kearifan lokal Sumsel, untuk pencegahan sejak dini potensi karhutla. Masyarakat juga bisa menjadi pelapor yang langsung dapat diterima oleh petugas yang ada di command center lengkap dengan titik koordinat dan titik akses menuju lokasi. Dan lebih canggih, karena ada 11 menu unggulan yang menjadi perbedaan dari aplikasi yang pernah ada,” ujarnya.
HD ungkapkan aplikasi ini juga didukung oleh Server yang diberikan oleh WRI Indonesia kepada Pemprov Sumsel, di integrasikan dengan kamera pengintai (asap digital) bekerjasama dengan Telkom, untuk dipasang pada tower BTS Telkom di Sumsel.
Direskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Anton Setiyawan S.I.K.,M.H ungkapkan ada 11 menu unggulan pada Aplikasi SONGKET. Antara lain informasi jarak terdekat ketika ada terdeteksi titik api, termasuk data eksternal berupa peta data perkebunan milik perusahaan maupun perorangan, kamera pengintai (asap digital), batas kawasan.
WRI Indonesia melalui Project Manager Restorasi Gambut WRI Indonesia, Almo Pradana memberikan bantuan berupa satu unit server DELL Poweredge R740, 1 unit sistem data & informasi ekosistem gambut, 1 unit sistem data dan informasi kehutanan kepada Pemprov Sumsel sebagai dukungan untuk program tersebut.