BEREDAR sebuah informasi di sebuah Platform Blog berbahasa Korea yang mengklaim bahwa melakukan tes reaksi berantai polimerase (PCR) berulang kali untuk Covid-19 dapat membuat dahi anda menjadi magnet.
Postingan tersebut mencakup klip video seorang wanita yang secara terpisah meletakkan koin dan kunci di dahinya. Saat dia menggelengkan kepalanya, benda-benda itu tampak tetap melekat.
Dilansir dari AFP, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan klaim dalam unggahan tersebut tidak berdasar.
Para ahli juga menekankan bahwa tes PCR tidak menyentuh dahi seseorang. Pedoman tes PCR di situs web National Health Service Inggris tidak menyebutkan dahi sebagai bagian dari tes PCR.
Selanjutnya, Kementerian Pendidikan Korea Selatan menyebut gesekan statis sebagai salah satu alasan mengapa benda logam dapat menempel pada tubuh manusia.
Gesekan statis adalah gesekan antara dua atau lebih benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lain.Kominfo (***)
Ril