Sumselterkini.co.id, – cerita ini hanya sebuah humor tuk menghilang rasa capek hari ini, mungkin ada yang habis kerja bakti di kampungnya atau bersih-bersih rumahnya.
Ada baik baca cerita bayi mungkin bisa menghibur diri :
Suatu hari, seorang ibu dan bayinya sedang duduk di ruang tamu. Bayi itu menatap ibunya dengan tatapan bingung. Kemudian, bayi itu berkata, “Ma, aku punya pertanyaan penting untukmu!”
Ibu itu senang dan bertanya, “Tentu, Nak! Apa yang ingin kau tanyakan?”
Bayi itu membuat wajah serius dan bertanya, “Bagaimana caranya aku bisa membalikkan peran kita? Aku ingin menjadi ibu dan membuatmu jadi bayi.”
Ibu itu terkejut dan tertawa. Dia menjawab, “Oh, Nak, menjadi ibu itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Aku harus memberimu makan, membersihkanmu, dan menjagamu sepanjang waktu.”
Bayi itu tertawa dan berkata, “Aku tahu, Ma! Aku hanya ingin tahu apa rasanya menjadi bos di rumah ini!”
Ibu itu tersenyum lebar. “Nak, mungkin suatu hari nanti kamu akan tahu. Tapi untuk saat ini, nikmatilah waktu kecilmu dan biarkan ibumu merawatmu dengan cinta.”
Bayi itu tersenyum dan berkata, “Baiklah, Ma. Aku mencintaimu!” Lalu, dia melompat ke pangkuan ibunya dan mereka berdua tertawa bahagia.
Cerita itu mengingatkan ibu dan bayi tentang betapa istimewanya hubungan mereka. Mereka saling mencintai dan saling menjaga, tidak peduli siapa yang mengemban peran ibu atau bayi.
Berikut ada cerita lucu lainnya antara seorang bayi dan ibunya:
Suatu hari, ibu sedang memberi makan si bayi dengan sendok. Bayi itu menatap ibunya dengan wajah bingung. Setelah beberapa sendok, bayi itu tiba-tiba berkata, “Ma, aku punya ide brilian!”
Ibu itu penasaran dan bertanya, “Apa ide brilianmu, Nak?”
Bayi itu tersenyum lebar dan berkata, “Bagaimana jika kita saling menukar peran? Aku memberi makanmu dan kamu makaniku! Aku yakin itu akan sangat menyenangkan!”
Ibu itu terkejut dan tertawa. Dia menjawab, “Oh, sayang, aku sangat mencintaimu, tapi aku lebih suka jika aku yang memberimu makan. Kamu terlalu lucu untuk dimakan!”
Bayi itu tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Baiklah, Ma. Tapi tolong ingat, aku suka makanan bayi yang enak, ya!”
Ibu itu memeluk bayinya sambil tertawa. “Tentu, Nak! Aku akan selalu memberimu makanan bayi yang enak dan sehat.”
Mereka berdua melanjutkan makan dengan riang gembira, sambil saling melempar senyuman dan tawa. Kisah itu mengingatkan mereka betapa menyenangkannya memiliki hubungan yang penuh kebahagiaan dan cinta di antara mereka.[***]