Haji & Umroh

Misi Mulia, Menjaga Perut Jemaah Tetap Bahagia di Tanah Suci!

Sumselterkini.co.id,- Jangan sampai ibadah terganggu gara-gara perut keroncongan! Bayangkan kalau jemaah haji sedang khusyuk beribadah, tiba-tiba perut mereka mengeluarkan “adzan” lebih keras dari suara imam. Wah, bisa kacau konsentrasi! Demi menghindari hal itu.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama bergerak cepat dengan mengumpulkan 55 penyedia katering di Makkah. Pertemuan ini diadakan di Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah untuk memastikan bahwa jemaah haji Indonesia mendapatkan makanan yang enak, sehat, dan tentu saja, tepat waktu.

Bukan cuma asal kasih makan, tim Kemenag ingin memastikan bahwa setiap menu yang disajikan bisa memenuhi selera dan kebutuhan gizi jemaah. Dirjen PHU Hilman Latief beserta rombongan hadir langsung dalam pertemuan ini. Tapi jangan salah sangka, mereka bukan datang buat sekadar icip-icip atau cari menu favorit! Fokus utama mereka adalah menyamakan visi dengan para penyedia katering, makanan harus berkualitas, layak konsumsi, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“Kami nggak mau ada jemaah yang tiba-tiba jadi pujangga di Tanah Suci gara-gara lapar! Ibadah harus tetap lancar tanpa gangguan perut,” seloroh Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Muchlis M Hanafi, di tengah diskusi.

Ternyata, bukan hanya Makkah yang jadi perhatian. Sebelumnya, pada 6 Maret 2025, pertemuan serupa juga telah dilakukan di Madinah dengan 21 penyedia katering. Dari hasil diskusi, salah satu kendala yang kerap muncul adalah koordinasi antara katering dan penyedia akomodasi dalam hal distribusi makanan. Bayangkan kalau makanan sudah matang dan siap diantar, tapi jalurnya terhambat gara-gara komunikasi yang kurang lancar.

Bisa-bisa, makanan yang seharusnya disajikan hangat malah jadi dingin dan kurang nikmat! Makanya, penyedia katering di Madinah meminta agar komunikasi ini diperkuat supaya tidak ada lagi kendala yang sama di musim haji tahun ini.

Selain sekadar membahas teknis penyediaan makanan, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, menegaskan bahwa pertemuan ini juga menjadi momentum moral bagi para penyedia katering.

Meski kontrak kerja sudah ditandatangani, tetap penting untuk menegaskan kembali komitmen mereka dalam memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

“Ini bukan sekadar bisnis. Ini juga soal ibadah, memberikan makanan terbaik bagi jemaah itu bagian dari tanggung jawab besar,” kata Nasrullah.

Oh iya, sebelum pertemuan ini, sudah ada sesi demonstrasi masak dari tim pemasok bumbu siap saji yang bekerja sama dengan BPKH Limited. Bisa dibilang, ini ajang uji coba menu sebelum nantinya benar-benar disajikan untuk jemaah.

Siapa tahu ada jemaah yang kangen masakan rumahan, kan? Dengan persiapan yang semakin matang ini, diharapkan musim haji tahun ini berjalan lebih lancar, dan jemaah bisa fokus beribadah tanpa perlu khawatir soal makan. Karena, seperti kata pepatah, ibadah yang khusyuk dimulai dari perut yang bahagia!.[***]

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com