Sumselterkini.co.id, – Kalau niat sudah mantap, panas pun jadi pelengkap, itulah yang sedang terjadi di Tanah Suci, tempat jutaan umat Islam berkumpul bukan buat reuni, tapi buat melunasi panggilan suci yang udah ditunggu-tunggu, dan jangan salah, ini bukan wisata religi ala-ala Instagram. Ini Haji, Bung! Yang antreannya luar biasa, tapi vibes-nya syahdu dan pahala-nya unlimited.
Sampai hari ke-21 operasional ibadah haji 1446 H/2025 M, sebanyak 347 kloter dari Indonesia sudah mendarat dengan sukses di Arab Saudi. Kalau dikumpulkan, jumlahnya 135.093 jemaah, dan di antaranya 29.449 lansia alias golongan veteran iman. Ini bukan angka kecil, Bung, ini kayak satu kota yang pindahan sementara ke tanah Arab.
Dan siapa bilang lansia itu lemah? Di Tanah Suci, mereka justru jadi simbol ketangguhan. Kalau di kampung, mereka sibuk nyiram tanaman dan ngaji di musala, di Makkah mereka bertransformasi jadi pejuang spiritual yang enggak gentar meski cuaca bikin kulit bisa kriuk kayak kerupuk.
Cuaca Makkah? Jangan ditanya, siang bolong bisa sampai 43 derajat Celsius. Itu bukan suhu, itu panggangan dosa level akhirat. Tapi jemaah tetap jalan, tetap tawaf, tetap semangat.
Bayangkan, di tanah yang pasirnya bisa buat goreng telur, para jemaah tetap jalani umrah wajib dan ibadah sunnah. MasyaAllah, ini bukan sekadar kekuatan fisik, ini stamina iman!
Dalam kondisi begini, pemerintah kita enggak tinggal diam. Lewat Kementerian Agama, mereka terus mengingatkan jangan bandel, jangan sok kuat. Bawa air minum, pakai topi, semprotan air jangan lupa, ini bukan lomba ketahanan fisik, tapi perjalanan spiritual. Kalau ada yang merasa kayak ikan asin di jemuran, jangan malu untuk melapor ke petugas.
Karena jangan sampai niat baik malah berujung lemas di jalan. Ingat pepatah lama, “Lebih baik keringat diatur daripada badan tumbang diatur ambulans.”
Dan bicara soal kesehatan, tim medis kita terus siaga. Mereka kayak tim Avengers tapi versi relijius. Siap menolong jemaah yang pusing, pegal, sampai yang kangen rumah.
Tapi, seperti dalam tiap kisah perjuangan, selalu ada kabar duka. Hingga hari ke-21, tercatat 35 jemaah wafat, 26 laki-laki dan 9 perempuan. Kita doakan mereka, semoga husnul khatimah. Mereka bukan sekadar pergi, tapi pulang ke rumah yang lebih abadi, dengan bekal ibadah terbaik. “Berangkat karena cinta, pulang karena surga.”
Ibadah haji memang bukan cuma soal fisik, tapi juga tentang mental, tekad, dan manajemen semprotan air. Di balik teriknya matahari, ada kesabaran yang menguat. Di tengah panas menyengat, ada ketulusan yang mendekat. Ini bukan liburan, ini perjalanan pulang pulang kepada Allah.
Dan buat kita yang masih antre di Tanah Air, jangan cuma jadi penonton. Doakan mereka yang sedang berhaji, dan persiapkan diri—siapa tahu tahun depan, gantian kita yang berangkat. Tapi ingat, jangan lupa bawa topi, spray, dan iman yang enggak gampang layu.
Sebab di Tanah Suci, yang kuat bukan yang paling muda, tapi yang paling ikhlas.[***]