HARI INI, Sabtu 17 Agustus 2024 semua rakyat Indonesia dari tinggal di Kota maupun pelosok desa ikut bergembira, memperingati Hari Ulang Tahun [HUT] Republik Indonesia ke-79. Berbagai perlombaan untuk anak-anak hingga dewasa juga ikut digelar, dari panjat pinang hingga yang unik ditampilkan di HUT RI.
Suasana panas di musim kemarau tak menyurutkan mereka untuk meramaikan perlombaan HUT, seperti terlihat di Perum Pesona Harapan Jaya tahap I Jalan Azhari RT 50 Kalidoni Palembang.
Bocah berumur 5 tahun – 10 tahun sudah ramai menunggu di bawah tenda, yang akan dilaksanakan perlombaan, tak lama kemudian panitia memulai perlombaan masukan bendera ke dalam botol, lomba gigit kelereng di sendok sambil berjalan.
Bocah-bocah yang berada di perum tersebut terlihat bersemangat untuk memenangkan perlombaan. Meski sederhana namun penuh makna, itulah gambaran singkat peringatan HUT RI di Perum Pesona hari ini.
HUT RI ke -79 memang dinilai sebagai hari yang sakral bagi bangsa, bukan hanya sekadar momen perayaan, tetapi juga menjadi refleksi atas perjalanan panjang bangsa ini dalam meraih kemerdekaan dan menjaga kedaulatan.
Bahkan di usia yang hampir delapan dekade ini, Indonesia telah melewati berbagai tantangan, mulai dari perjuangan fisik melawan penjajah hingga tantangan pembangunan dan demokrasi di era modern.
Apalagi pada 2024, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] akan menjadi salah satu wilayah yang melaksanakan Pilkada serentak, tepatnya pada 27 Nopember mendatang.
Momentum ini bukan hanya sekadar ajang pemilihan kepala daerah, tetapi juga merupakan kesempatan emas bagi masyarakat untuk melakukan “reformasi diri” sebagai pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas adalah mereka yang mampu berpikir kritis, memahami visi dan misi kandidat, serta menilai rekam jejak mereka secara objektif.
Dalam memilih, bukan hanya sekadar ikut-ikutan atau terpengaruh oleh popularitas semata, tetapi berdasarkan pertimbangan yang matang untuk masa depan daerahnya.
Selain itu, dalam memilih di pemilihan umum pemilih cerdas seharusnya tidak didasarkan pada uang, hubungan keluarga, kelompok golongan, atau ras/suku, sehingga dapat menjaga integritas demokrasi.
Karena, memilih karena uang (politik uang) dapat merusak integritas pemilihan umum. Hal ini menciptakan kondisi di mana kekuasaan bisa dibeli, yang pada akhirnya merugikan masyarakat luas. Keputusan memilih harus didasarkan pada penilaian terhadap kemampuan dan visi kandidat, bukan keuntungan materi jangka pendek.
Menghindari nepotisme dan konflik kepentingan, artinya memilih karena hubungan keluarga atau sanak famili bisa mengarah pada nepotisme, di mana posisi penting dalam pemerintahan diisi oleh individu yang mungkin tidak kompeten. Pemilihan yang adil harus mempertimbangkan kemampuan kandidat secara objektif, bukan hubungan personal.
Mendorong persatuan dan kesetaraan, memilih berdasarkan golongan, ras, atau suku dapat memperkuat polarisasi sosial dan menimbulkan diskriminasi. Dalam masyarakat yang beragam, penting untuk memilih kandidat yang mempromosikan persatuan dan kesetaraan, serta bekerja untuk kepentingan semua orang, bukan hanya kelompok tertentu.
Mendukung kualitas dan kapabilitas, pemilih yang cerdas fokus pada program kerja, rekam jejak, dan visi kandidat. Dengan memilih berdasarkan kualitas ini, masyarakat bisa memastikan bahwa mereka diwakili oleh individu yang kompeten dan memiliki integritas, yang akan bekerja untuk kepentingan umum.
Dengan tidak memilih berdasarkan uang, keluarga, golongan, atau suku, kita berkontribusi pada pemilihan umum yang lebih adil, transparan, dan membawa kemajuan bagi seluruh masyarakat. Momentum HUT RI ke-79 ini seharusnya mendorong kita semua untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan yang telah berkorban, demi kemerdekaan.
Mereka berjuang agar kita bisa menikmati hak-hak demokratis, seperti sekarang, salah satunya adalah hak memilih. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menggunakan hak tersebut dengan penuh tanggung jawab dan kebijaksanaan.
Sebagai pemilih di Pilkada serentak 2024 nanti, mari kita jadikan semangat kemerdekaan sebagai landasan untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi Sumsel.
Jadikan reformasi diri sebagai langkah awal menuju demokrasi yang lebih baik, dengan cara memilih berdasarkan fakta, bukan emosi, dan menolak segala bentuk politik uang atau kecurangan lainnya.
Dengan demikian, kita tidak hanya memperingati HUT RI dengan semarak, tetapi juga memberikan sumbangsih nyata dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
HUT RI ke-79 jadikan momentum yang tepat untuk merenung dan memperbaiki diri sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Dengan menjadi pemilih cerdas di Pilkada Serentak Sumsel 2024, kita tidak hanya menghormati perjuangan para pahlawan, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih baik bagi daerah dan bangsa kita.
Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan ini sebagai langkah awal untuk mereformasi diri dan berpartisipasi aktif dalam menentukan arah pembangunan daerah melalui pilihan yang bijaksana.Selamat Merayakan HUT RI ke-79, semoga rakyat Sumsel bisa menjadi pemilih cerdas di Pilkada Serentak 2024…[***]