DALAM memasuki persaingan global di era Pandemi saat ini Gubernur Herman Deru menghimbau kepada UMKM dan pelaku bisnis di Sumsel untuk masuk ke sektor-sektor ekonomi unggulan Go-Internasional seperti pangan, komoditi perikanan, pariwisata dan industri pengolahan.
Oleh karena itu pelaku UMKM harus memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi sehingga mampu bersaing di tengah era globalisasi perekonomian sekarang ini, kata gubernur yang diwakili PLH Sekda Sumsel H. Akhmad Najib saat menghadiri pembukaan Webinar UMKM yang diselenggarakan oleh Bank Sumsel Babel bekerjasama dengan KBRI Canberra, Australia dari Command Centre Pemprov Sumsel, belum lama ini.
Selain itu UMKM juga menurutnya harus bisa menyesuaikan diri dengan memanfaatkan teknologi digital dan transaksi online dalam mengembangkan usahanya.
Menurut dia, setidaknya ada dua hal yang diperhatikan dalam pengembangan UMKM agar bisa Go-Internasional. Selain meningkatkan dukungan kepada UMKM yang memiliki produk unggulan agar keunggulan kompetitifnya meningkat.
“Kedua adalag UMKM harus berbasis digital dan teknologi tinggi baik dalam operasi maupun produknya,” terang ucap Najib.
Selain dua hal di atas, sedikitnya ada 5 strategi yang dapat dilakukan untuk menjadikan UMKM Go-Internasional. Strategi itu masing-masing yakni memperbesar akses pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri sehingga tercipta peluang dan permintan terhadap produk-produk UMKM.
Kemudian peningkatan kualitas produksi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa yang dihasilkan. Selanjutnya pengembangan kapasitas manajemen dan usaha UMKM yang diwujudkan melalui pemberian konsultasi, pelatihan dan pendampingan para ahli serta beberapa strategi lainnya.
“Semoga ini berkontribusi bagi peningkayan kualitas SDM. Dan ini sejalan dengan visi misi Pemprov Sumsel “Sumsel maju untuk semua” membangun Sumsel berbasis ekonominkerakyata yang didukung sektor pertanian industri dan UMKM,” jelasnya.
Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Drs. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo mengungkapkan sangat mengapresiasi semua pihak terutama Oemprov Sumsel dan BSB yang telah menyelenggarakan webinar ini.
“Penting untuk diketahui teman-teman di Sumsel, bahwa kami seluruh perwakilan Indonesia di Australia senantiasa siap mendukung pelaku usaha khususnya UMKM di Sumsel-Babel melakukan penetrasi pasar di Australia,” imbuhnya.
Hal ini menurut Yohanes juga sesuai dengan arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo tahun lalu dimana para Dubes Indonesia di seluruh negara agar lebih meningkatkan diplomasi di bidang ekonomi.
“Melalui webinar ini kita harap mampu melihar bukan hanya peluang tapu juga tantangan yang ada jika mereka ingin memperluas pasar di Australia,” terangnya.
Dirut BSB Ahmad Syamsudin mengatakan webinar seperti ini rutin mereka adakan utamanga dimasa pandemi. Hal ini tak lain bertujuan untuk mendorong UMKM di Sumsel dan Babel agar lebih kompetitif di pasar nasional maupun pasar dunia.
“BSB senantiasa bersinergi mendukung pembangunan dan pertumbuhan kerakyatan dengan cara mengembangkan mitra dengan UKM. Karena UKM kita ketahui merupakan pilar ekonomi bangsa,” jelasnya.
Ada empat hal yang selalu ditekankan pihaknya untuk mengembangkam UMKM di antaranya terkait pendanaan, pembinaan dan penyediaan akses pasar.
“Insya Allah ini menjadi tonggak pertumbuhan UMKM di era pandemi. Alhamdulillah sejauh ini UMKM Sumsel-Babel sudah melakukan beberapa ekapor seperti kopi, karet, kelapa dan duku,” ujarnya.(***)