PEMERINTAH berupaya mendorong peningkatan ekspor nonmigas Indonesia. Salah satunya melalui penyebaran informasi pasar ekspor (market brief) secara virtual oleh para perwakilan perdagangan (perwadag) di luar negeri. Kementerian Perdagangan menggelar Program Serial Seminar Web (webinar) yang digelar dua kali dalam sepekan, yaitu setiap Selasa dan Kamis pukul 14.00 WIB.
Pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memanfaatkannya untuk melakukan konsultasi terkait peluang pasar ekspor. Pada periode 27 Juli 2021 s.d. 23 Desember 2021, sebanyak 39 perwadag secara bergilir akan menyampaikan informasi hasil pengamatan pasar di negara akreditasi masing-masing tentang produk Indonesia yang diminati pasar internasional saat ini dan di masa mendatang.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan, kegiatan webinar ini dilakukan untuk meningkatkan layanan informasi kepada pelaku usaha, terutama UKM) dalam membuka akses pasar di negara tujuan ekspor spesifik. Pada kesempatan tersebut, para pelaku usaha, khususnya kalangan eksportir pemula dan calon eksportir, dapat melakukan konsultasi secara langsung dengan para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
“Kemendag mendorong para pelaku UKM agar semakin memahami negara tujuan ekspor dan perkembangan terkini yang ada di sana. Perwakilan perdagangan akan menyampaikan hasil pengamatan dan peluang yang bisa dimasuki produk Indonesia. Dan, pelaku usaha dapat memanfaatkan kesempatan ini,” ungkap Didi di Jakarta, Jumat (30/07/2021).
Menurut Didi meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, aktivitas ekonomi Indonesia harus terus difasilitasi agar segera pulih. Ekspor merupakan salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi, untuk itu webinar ini penting untuk mendukung peningkatan ekspor nonmigas.
“Kami optimis kinerja ekspor Indonesia akan semakin menjanjikan. Hal ini ditunjukan dengan neraca perdagangan periode Juni 2021 yang surplus USD 1,32 miliar. Kami akan terus memfasilitasi para calon eksportir dan eksportir pemula melalui informasi peluang pasar, peningkatan kapasitas, pengembangan produk, dan dukungan lainnya. Kami juga menggencarkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan ekspor,” terang Didi.
Sebelumnya, pada Selasa (27/07/2021), digelar webinar pertama dengan tema “Peluang Ekspor di Pasar Turki” yang menghadirkan narasumber Atase Perdagangan Ankara Eric Nababan. Pada webinar ini dipaparkan produk-produk Indonesia yang berpeluang memasuki pasar Turki. Produk tersebut antara lain buah tropis seperti nanas, mangga, alpukat, dan pisang; produk bahan makanan seperti lada, kayu manis, cengkeh, jahe, olahan kelapa, dan bubuk kakao.
Selanjutnya pada Kamis (29/07/2021) digelar webinar kedua dengan topik “Peluang Ekspor di Pasar Taiwan”. Hadir sebagai narasumber pada webinar tersebut Kepala Bidang Perdagangan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Sulistyono yang menyampaikan produk-produk yang berpeluang masuk pasar Taiwan serta strategi dalam memasuki pasar ini.
Kedua webinar diikuti masing-masing sekitar 80 pelaku usaha. Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Hari Widodo menambahkan, antusiasme pelaku usaha, terutama dari kalangan UKM yang ingin melakukan ekspor cukup tinggi.
“Dalam dua webinar yang telah terselenggara, pelaku usaha sangat aktif berkonsultasi agar produknya bisa masuk ke pasar ekspor. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan,” ujarnya.
Hari mengungkapkan, Kemendag akan menggelar 37 webinar bersama perwakilan perdagangan hingga akhir tahun. Adapun jadwal webinar tersebut bisa diakses di media sosial Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag yang akan diperbarui setiap awal pekan. Pada Selasa dan Kamis pekan depan giliran Atase Perdagangan Bangkok dan ITPC Budapest yang akan memaparkan informasi peluang pasar Ekspor di Thailand dan Hongaria.
“Webinar informasi ekspor ini terbuka untuk umum. Bagi pelaku usaha yang ingin mengikuti sesi selanjutnya dapat memantau informasi di instagram Ditjen PEN yaitu @djpen.kemendag,” tutur Hari.Kominfo (***)
Ril