SUMSELTERKINI.ID, Wellington – Gubernur Sumsel Alex Noerdin kembali dipercaya menjadi pembicara mewakili Indonesia pada Round Table Business forum dalam rangka Promosi Investasi Sumatera Selatan di Wellington Club The Terrace, Wellington, Selandia Baru.
Dari paparan Alex, sebagian investor tertarik ambil bagian mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api- api (TAA) dan Pelabuhan Tanjung Carat.
Di tempat itu pelopor sekolah gratis tersebut diajak melihat dan meninjau museum paling terkenal di Selandia Baru, yakni Museum Te Papa Tongarewa.
Di sini Gubernur diberi pengarahan mengenai pengelolaan museum zaman now oleh CEO museum. Dengan pengelolaan kekinian yang memadukan sejarah, teknologi, digital dan seni para tamu diberi tahu bahwa museum bukan hanya bisa dijadikan sebagai tempat edukasi sejarah, tapi juga bisa dimanfaatkan menjadi objek wisata unggulan bahkan menjadi penyumbang devisa yang besar.
Sementara itu Duta Besar (Dubes) RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkapkan sebagian investor tertarik ambil bagian mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api- api (TAA) dan Pelabuhan Tanjung Carat. Menurut presenter terkenal yang juga putra daerah Sumsel tersebut, Sumsel pantas dipromosikan ke Selandia Baru karena Sumsel termasuk satu dari lima provinsi yang sangat terasa pergerakan perkembangannya. Belum lagi potensi ekonomi yang diakuinya memang banyak.
“Ada sekitar 20-an orang bussinessman, importir dan pengusaha yang ikut paparan. Respon mereka sangat positif terutama soal pengembangan kawasan KEK TAA dan Tanjung Carat,” jelasnya, dalam rilis diterima ST, Rabu (13/12/2017).
Tantowi menyatakan, selama ini yang paling sering promosi ke luar negeri adalah provinsi-provinsi dari kawasan pulau Jawa.
Oleh karena itu setelah dia melihat perkembangan Sumsel yang demikian pesat, Tantowi mencoba menawarkan kesempatan ini ke Gubernur Sumsel agar potensi yang ada bisa dikenal para investor yang ada di luar negeri termasuk Selandia Baru.
“Saya lihat minat investor dari luar yang mau berinvestasi ke Indonesia ini besar sekali. Termasuk ke Sumsel. Makanya pak Gubernur kita minta paparan, inilah saatnya biar investor makin kenal dengan Sumsel” tambahnya.
Setelah melakukan upaya promosi ini, diharapkan akan banyak investor yang memfollow up potensi-potensi apa saja yang menarik bagi mereka untuk dikembangkan dan dikerjasamakan.
“Kita harapkan akan banyak yang follow up, kalau mereka serius kita akan ajak mereka datang ke Sumsel sekalian melihat langsung potensi yang sudah ditawarkan. Gubernur sudah buka pintu, tinggal ditindaklanjuti,” terangnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dalam paparannya bersama investor serta pebisnis asal New Zealand banyak menjelaskan potensi alam seperti karet, investasi karet , kemungkinan investasi produk berbahan karet dan Gheotermal (panas bumi).
Selain memaparkan soal potensi SDA yang ada, kesempatan itu juga dimanfaatkan Alex untuk menjelaskan soal kesiapan Sumsel, Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 bersama ibukota Indonesia yakni Jakarta.
Tak hanya itu Alex juga banyak “menjual” potensi Sumsel di bidang infrastruktur di pelabuhan laut dalam. Hal ini sangat beralasan karena Gubernur Sumsel memang sangat fokus akan kebutuhan pelabuhan laut dalam untuk menjafikan pergerakan arus barang dari dan keluar Sumsel lebih cepat dan dinamis.
Didampingi oleh Duta Besar RI – New Zealand Tantowi Yahya, Gubernur Sumatera Selatan memukau seluruh audiense. Dubes ikut menyampaikan bahwa Gubernur Sumsel seorang yang visioner dan berdedikasi tinggi, Sumatera Selatan dengan potensi alam yang tinggi, 60 % panas bumi (gheotermal) ada di Sumsel, daerah nomor 1 penghasil karet terbesar di Indonesia.
Dalam lawatannya kali ini, Gubernur didampingi Asisten Pemerintahan & Kesra, Ka. Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Karo Humas & Protokol, serta Dirut PT. Sriwjaya Mandiri Sumsel.