Ekonomi

“Asia Bisa Tahan Guncangan Global? SEACEN Jawabnya Gokil!”

BI

ASIA lagi diuji! Guncangan ekonomi global datang seperti angin badai, tapi para gubernur bank sentral negara anggota SEACEN nggak mau cuma pasrah di pinggir pantai. Mereka baru – baru justru kumpul di Pulau Dewata, Bali, saling tukar ide, dan bikin strategi biar ekonomi kawasan tetap tangguh, digital, dan ramah lingkungan.

Konferensi Gubernur SEACEN ke-61 ini jadi ajang pamer ide sekaligus ‘kopdar serius’ antarbank sentral Asia-Pasifik. Dengan skala ekonomi besar, Asia punya potensi membentuk tatanan ekonomi yang nggak gampang goyah. Bayangin, kalau ekonomi itu seperti kapal, SEACEN lagi latihan bikin kapal-kapal regional tahan gelombang super tinggi, dan tentu saja nggak ada yang mabok laut.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam keterangan resmi di laman Bank Indonesia, tegas banget. “Sekarang waktunya bertindak bareng. Tantangan besar nggak bisa dihadapi sendirian, seperti main bola sendirian di lapangan penuh lawan”.

Ia juga membocorkan 5 jurus andalan BI, integrasi kebijakan moneter dan makroprudensial, pengawasan sistemik, konektivitas pembayaran digital antarnegara, penguatan kapasitas kelembagaan, dan pengembangan SDM siap tempur.

Dr Cyn-Young Park dari SEACEN bilang, “Kerja sama bukan tujuan akhir, tapi jalan untuk buka potensi pertumbuhan dan inovasi”. Jadi, kerjasama itu ibarat menyambung batik, kalau tiap lembar saling terkait, hasilnya cantik dan kuat, nggak gampang sobek.

Hari pertama konferensi makin seru dengan panel dari Bank for International Settlement, UnionPay, Sustainable Finance Institute Asia, Hong Kong Green Finance Association, UC Berkeley, hingga beberapa bank sentral raksasa seperti China, Singapura, dan Filipina.

Topiknya? Dari fintech, green finance, sampai strategi kebanksentralan yang bikin pusing tapi tetap seru dibahas.

Deputi Gubernur BI, Ricky P. Gozali, menutup hari pertama dengan kalimat pedas tapi benar. “Dunia berubah cepat, arus perdagangan dan teknologi muter kencang. Integrasi keuangan Asia bukan cuma ambisi, tapi kebutuhan strategis”. Ibarat pepatah lama, “sedia payung sebelum hujan”. Asia harus siap menghadapi badai global sebelum kapal ekonomi terhantam gelombang.

Besok, Board of Governors Meeting ke-45 akan membahas strategi SEACEN 2026–2030. Jadi, kalau ekonomi Asia ini kapal, besok mereka bakal tentukan arah layar biar bisa selamat sampai pelabuhan aman, sambil tetap menatap bintang inovasi dan keberlanjutan.

Oleh sebab itu, kolaborasi itu kunci, humor bikin napas tetap lega. Kalau negara-negara Asia mau ekonomi tangguh, mereka harus bertindak bareng, seperti satu regu sepak bola yang main serempak. Dan seperti pepatah bilang, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. SEACEN bukan cuma forum, tapi kapal penyelamat ekonomi Asia dari badai ketidakpastian global.[***]

Terpopuler

To Top