PEMERINTAH melakukan percepatan digitalisasi sektor pariwisata serta usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk membangkitkan perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, Pemerintah telah menyiapkan aplikasi super Jaringan Pariwisata (JPHub) untuk mempercepat pelaku pariwisata dan UMKM masuk ke marketplace. Lebih dari itu, JPHub juga akan terhubung dengan metode pembayaran cashless melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Gunakan kedua super aplikasi ini sebagai media perantara dari produksi-produksi UMKM dan Ultra Mikro untuk masuk ke marketplace. Pakai platform-platform itu untuk kepentingan kita, untuk kepentingan pariwisata. Mari kita dukung, untuk NTT pun demikian. Super aplikasi sistem pembayaran dan digitalisasi di NTT kita harapkan menjadi momentum lompatan baru untuk setara dengan masyarakat lain di Indonesia dan mengejar bangsa-bangsa lain,” ajaknya dalam Konferensi Pers Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Flobamora di Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, belum lama ini.
Menteri Johnny menyatakan dengan memanfaatkan aplikasi super akan mendorong pelaku UMKM Indonesia digital onboarding. Menurutnya, sebagai soko guru atau pilar penting GDP nasional, pemerintah mengharapkan paling tidak di tahun 2024 nanti 50% atau sekitar 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi.
“Untuk itu, khusus di Labuan Bajo saja saat ini Pemerintah bersama ekosistemnya berkolaborasi. Ada telkom dengan BAKTI Kominfo yang telah menyediakan platform wonderin.id sebagai wujud dukungan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata, kemudian dari sisi pembayarannya bekerja sama dengan Bank Indonesia, adapula Pemda NTT mendukung melalui Bank Pembangunan Daerah,” paparnya.
Menkominfo menegaskan semua kolaborasi itu akan dapat memberikan dukungan akselerasi pembangunan kepariwisataan nasional jika berlangsung terkoordinasi dan terintegrasi.
“Pemerintah juga mengharapkan pariwisata di Indonesia ini tidak saja kuliner dan destinasinya, seperti batu cermin yang kita kunjungi sekarang. Tetapi juga penginapan yang nyaman, satu basis pariwisata sosio-kultural dengan membangun homestay-homestay yang kelasnya tidak kalah dari bintang 3,” jelasnya.Kominfo (***)
Ril