SUMSELTERKINI.ID, Jakarta – Perusahaan teknologi berbasis transportasi, Grab mengklaim sejak diluncurkannya kampanye “Grab Lawan Opik!” bisa menekan tindak kecurangan di platform Grab turun 80%.
Dalam keterangannya, mengutip Warta Ekonomi.co.id, Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno, mengemukakan bahwa kampanye tersebut berbuah manis yang berimbas kepada mitra pengemudi. Sebanyak 80% tindak kecurangan di platform Grab berkurang serta melakukan beberapa penangkapan sindikat besar di kota-kota seperti Jakarta dan Makassar.
“Sejak 2017, kami telah meningkatkan upaya dan investasi kami dalam teknologi anti-kecurangan sehingga berhasil menurunkan 80% tindak kecurangan di platform Grab serta melakukan beberapa penangkapan sindikat besar di kota-kota seperti Jakarta dan Makassar. Riset kami menunjukkan bahwa hari ini platform Grab dua kali lebih tangguh menghadapi tindak kecurangan dibandingkan kompetitor lain di Asia Tenggara,” ungkap Tri saat berbicara di diskusi publik INDEF mengenai tindak kecurangan di industri ride-hailing, di Jakarta, kemarin.
Dengan pesatnya pertumbuhan industri teknologi, pelaku tindak kecurangan telah memanfaatkan celah dalam teknologi untuk keuntungan mereka. Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh AppsFlyer, sebuah platform mobile marketing analytics, pengiklan terekspos pada kerugian sebesar $700 juta hingga $800 juta akibat tindak kecurangan dalam beriklan di aplikasi ponsel pintar pada kuartal pertama 2018, meningkat 30% dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.
“Industri ride-hailing sebagai ekosistem bisnis yang sedang berkembang juga mengalami masalah yang sama dalam bentuk order fiktif. Bahkan, tindak kecurangan di bidang ride-hailing sedemikian menarik hingga di pasar gelap profil curian dari pengemudi ride-hailing dihargai lima kali lebih mahal dibandingkan informasi kartu kredit curian,” tutupnya.[WE]