Palembang – Gojek Indonesia pada 2018 berhasil menyumbang ekonomi Palembang sebesar Rp1,5 triliun. Kontribusi ekonomi mitra Gojek terhadap perekonomian Palembang sebesar Rp1,5 triliun itu, terdiri dari mitra pengemudi Go-ride menyumbang Rp690 miliar, mitra pengemudi Go-car berkontribusi senilai Rp236 miliar dan mitra UMKM Go-food bersumbangsih senilai Rp601 miliar.
Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K Walandouw, saat menyampaikan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang meneliti penghasilan para mitra Gojek, baik layanan roda dua Go-Ride, roda empat Go-Car dan layanan pesan antar makanan Go-Food di Palembang.
“Keberadaan aplikasi Gojek tidak hanya memberikan kesejahteraan bagi mitra, tapi keberadaan layanan on-demand berbasis aplikasi milik anak bangsa ini. Tidak hanya berdampak terhadap mitra Goride maupun Gocar, multi player efek yang diberikan, juga berdampak pada perekonomian di Palembang,” ungkapnya saat konferensi pers Dampak Sosial Ekonomi GO-JEK Indonesia, Jumat (10/5/2019).
Peningkatan ekonomi terjadi, disebabkan karena pertambahan penghasilan dikarenakan teknologi. Dari riset menunjukkan ada peningkatan pendapatan mitra yang berlanjut ke peningkatan daya beli.
Pihaknya juga meneliti penghasilan dari 75% populasi mitra ketiga layanan tersebut di Kota Palembang dengan jumlah responden mitra Go-ride sebanyak 385 responden, mitra Go-car sebanyak 50 responden, mitra UMKM Go-food sebanyak 100 responden.
Menurut dia rata-rata pendapatan mitra Go-ride mencapai Rp3,9 juta atau lebih tinggi 1,4 kali dibanding upah minimum kota (UMK) Palembang tahun 2018 yang senilai Rp2,7 juta.
Sementara rata-rata pendapatan mitra Go-car mencapai Rp6,4 juta atau meningkat 137% dari UMK Palembang.
“Dalam riset kami, kami menanyakan berapa penghasil mereka sebelum masuk ke ekosistem Gojek dan berapa setelah bergabung ke Gojek, selisihnya itu yang kami sebut sebagai kontribusinya,” ujarnya.
Penelitan itu juga menunjukkan mitra pengemudi di Gojek merasakan manfaat bisa mengatur waktu kerja, bisa lebih membiayai keluarga serta memiliki waktu lebih bersama keluarga.
Paksi mengemukakan riset tersebut dilakukan di 9 kota, termasuk Palembang, dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka.
Dibandingkan penelitian tahun 2017, kontribusi mitra Go-ride ke perekonomian kota pempek tersebut naik hampir tujuh kali lipat. Sementara untuk pertumbuhan kontribusi mitra UMKM Go-food naik lebih dari tiga kali lipat.
“Studi yang serupa pada tahun 2017 menunjukkan kontribusi Gojek dari dua layanan tersebut di Palembang mencapai Rp287 miliar,” tandasnya.[**]