COVID-19 menyerang hampir semua lini kehidupan, salah satunya bagi pelaku usaha. Dampak pandemi tidak hanya menurunkan minat pasar, bahkan secara nyata telah menurunkan omzet penjualan hingga menyebabkan kerugian.
Pemilik usaha Pempek Belido di Palembang, Pregi Santosa Dasuan mengatakan, saat penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), operasional toko secara offline dihentikan dan dampaknya membuat omzet turun hingga 70 %. Menutup operasional toko cukup berat bagi pelaku usaha sepertinya, sebab dampaknya bisa meluas termasuk bagi pekerja. Namun, COVID-19 di sisi lain mengajarkan pelaku usaha untuk berfikir ulang tentang inovasi dan peluang.
“Di tengah keterbatasan, pelaku usaha tetap harus menjalankan kembali operasional usaha, harus ada alternatif yang dapat menopang usaha, agar tetap eksis dan seminimal mungkin menghindari kerugian,” kata Pregi yang pernah mengikuti Pameran Kuliner Nusantara di Jerman tahun lalu, Jumat (23/10/2020).
Hasil olahan Jahe Merah milik mitra GoFood, Andes, Foto : wan
Pregi mengungkapkan, marketplace telah membuatnya kembali bersemangat membuat berbagai inovasi, salah satunya memproduksi produk yang saat ini mulai banyak dicari, seperti salah satunya minuman kesehatan.
“Meski secara offline toko pempek ditutup, kami masih bisa produksi dan melayani pelanggan melalui aplikasi seperti GoFood. Bahkan, saat ini kami dapat memproduksi Sari Lemon Tropis sebagai usaha pendamping,” tutur Pregi, cukup bersemangat.
Sari lemon dipilih, karena memiliki pangsa pasar yang cukup baik sejak pandemi melanda. Penjualan ikut naik sejalan dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan peningkatan imunitas tubuh.
“Saat ini apa saja yang berhubungan dengan kesehatan makin banyak dilirik pelanggan sehingga, kami meyakini sari lemon menjadi salah satu alternatif pilihan masyarakat di tengah pandemi,” kata Pregi, yang sudah menjadi mitra GoFood sejak dua tahun lalu.
Pregi menyebutkan berkat kecanggihan teknologi saat ini, pelaku usaha tidak perlu khawatir lagi mencari pangsa pasar. Hanya perlu meningkatkan kejelian tentang peluang usaha yang menarik dan bermanfaat.
Sari Lemon Tropis yang diolah mitra GoFood ditengah Pandemi, Foto : wan
Karyawan tetap produktif
Peluang usaha dibidang minuman kesehatan juga dijalani Andes Paria Indah Ns. Pengusaha dibidang tekonologi informasi ini mengatakan harus mencari alternatif pilihan, sehingga karyawan tetap bisa produktif dan tidak di rumahkan.
Andes memilih khasiat jahe merah sebagai olahan tradisional yang diklaim mampu meningkatkan stamina tubuh. Apalagi saat ini, banyak masyarakat yang sudah menyadari tentang pola hidup sehat, termasuk asupan tubuh.
“Saya mengolah sari jahe merah super menjadi produk minuman yang praktis. Pelanggan tinggal menyeduh serbuk sari alami jahe merah ini tidak perlu repot mengupas jahe, apalagi harus mengambil sarinya,” kata Andes memperlihatkan produknya.
Andes mengakui, COVID-19 saat ini tidak hanya membuat kelancaran usaha terhambat, namun juga mempersempit ruang gerak bagi masyarakat. Namun, perlu disadari bersama, bahwa pasti ada peluang usaha yang menarik dibalik pandemi ini.
“Saat ini respon masyarakat terhadap minuman atau makanan yang sehat cukup tinggi. Allhamdulilah, saat ini karyawan tidak di rumahkan dan masih bisa produktif di tengah gempuran pandemi COVID-19,” tutur Andes yang juga mitra GoFood.
Peran marketplace menurut Andes, telah memberikan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha di era saat ini. Apalagi, saat ini aplikator, seperti Gojek kian meningkatkan layanan yang membuat pelanggan aman dan nyaman dalam bertransaksi.
Vice President Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say mengatakan pihaknya sangat memperhatikan kenyamanan dan keamanan pelanggan. Di tengah wabah COVID-19 saat ini dilakukan penerapan J3K atau Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan.
“Upaya ini untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan di tengah pandemi global COVID-19. Inisiatif J3K ini juga merupakan upaya Gojek dalam memastikan seluruh ekosistem termasuk mitra dan pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif,” katanya.
“Di Palembang saat ini ada 5 tempat check point para driver, di sini secara lengkap protokol kesehatan dijalankan termasuk pengecekan suhu tubuh hingga penyemprotan disinfektan kendaraan,” tutupnya. [***]
Irwan Wahyudi