Sumselterkini.co.id, Jakarta – Go-Jek dikabarkan tengah berdiskusi dengan JD.id perihal suntikan modal mereka kepada perusahaan joint venture e-commerce dari raksasa China JD.com itu. Bila investasi sebesar US$1 miliar tersebut terjadi, JD.id akan menjadi perusahaan unicorn kelima dari Indonesia.
Melansir kr-Asia, Kamis (10/1/2019), kabar mengenai investasi tersebut berpotensi memperluas kemitraan Go-Jek dan JD.com di Indonesia. Sebelumnya, JD.com menginvestasikan US$100 juta dalam pendanaan seri E Go-Jek yang berjumlah US$1,5 miliar sebagai upaya memanfaatkan pertumbuhan layanan berbasis seluler di Asia Tenggara. Adapun investor besar Go-Jek lainnya, yakni Google, Tencent Holdings, dan Temasek Holdings. Namun, juru bicara Go-Jek menolak menanggapi kabar tersebut.
Menurut sumber yang dikutip dari situs The Information, kedua perusahaan itu tengah mempertimbangkan untuk memuat tautan di aplikasi Go-Jek agar bisa langsung mengakses ke situs JD.id. Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan, Go-Jek berencana mengakuisisi saham mayoritas di bisnis logistik Indonesia yang sebagian dimiliki oleh JD.com.
JD.id mulai beroperasi di Indonesia pada November 2015. Saat ini, mereka menyediakan layanan pengiriman produk ke 365 kota di seluruh Indonesia. Situs e-commerce yang sahamnya didominasi oleh JD.com itu juga menerima investasi dari Provident Capital, perusahaan investasi regional yang berafiliasi dengan konglomerat Indonesia.
Bila Go-Jek benar melakukan suntikan dana ke JD.id, mereka berpotensi menjadi pemegang saham terbesar kedua dengan mengakuisisi beberapa saham milik Provident Capital.
Investasi yang direncanakan Go-Jek di JD.id muncul saat pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan naik hampir delapan kali lipat antara 2017 dan 2020. Menurut laporan McKinsey pada Agustus tahun lalu, pasar e-commerce Indonesia bernilai US$8 miliar.[**]
Penulis : Warta Ekonomi.co.id