TIDAK hanya Produsen beras nomor 4 Nasional, Kabupaten Banyuasin juga penghasil ikan terbesar untuk Propinsi Sumatera Selatan dan memiliki andil dalam menyuplai kebutuhan ikan nasional.
Pada tahun 2019, produksi perikanan di Kabupaten Banyuasin sebesar 97. 618,87 ton, dengan rincian perikanan budidaya 40.303,07 ton dan perikanan tangkap 57.315,80 ton.
Perikanan tangkap dilaut dengan produksi 47.008,36 ton, diperairan umum 10.307,44 ton. Kemudian, perikanan budidaya di kolam 21.799,49 ton, keramba 103.75 ton, dan tambak 18.399,83 ton.
Tingginya produksi perikanan ini, berdampak dengan makin meningkatnya konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Banyuasin setiap tahunnya. dalam dua tahun terakhir tingkat Konsumsi Ikan masyarakat Kabupaten Banyuasin peningkatannya melebihi komsumsi ikan masyarakat di Provinsi Sumsel dan Indonesia. Dan setidaknya tingginya produksi perikanan dan konsumsi masyarakat akan ikan ini menunjukan program Petani bangkit sektor perikanan yang menjadi visi misi Bupati H Askolani dan Wabup H Slamet membuahkan hasil.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuasin Ir Hj Ria Apriani MSi mengatakan, Pada tahun 2019 tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin sebesar 56,21 perkilogram/perkapita/pertahun sedangkan tingkat Konsumsi ikan masyarakat Indonesia 54,49. Begitu juga pada tahun 2018 konsumsi ikan masyarakat Banyuasin 54,57, lebih tinggi dibanding Provinsi Sumsel 42,66, dan Indonesia 50,69.
“Konsumsi ikan masyarakat Banyuasin ini terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2018 target konsumsi ikan masyarakat 36,48 kg/kapita/tahun dan realisasinya 54,57 kg/kapita/tahun. Kemudian tahun 2019 target 42,32 kg/kapita/tahun realiasi 56,21 kg/kapita/tahun.
Untuk tahun 2020 ini, target kita 45,54 kg/kapita/tahun. Dan kami optimis bisa melebihi target, “katanya.
Jika dibandingkan dengan tingkat Konsumsi ikan di Provinsi Sumsel bahkan Indonesia, tingkat konsumsi masyarakat Banyuasin lebih tinggi. Tahun 2019, tingkat konsumsi ikan masyarakat Banyuasin 56,21 perkilogram/perkapita/pertahun sedangkan tingkat Konsumsi ikan masyarakat Indonesia 54,49.
Menurut Ria, Terjadinya peningkatan konsumsi ikan bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin tersebut tidak lepas dari makin masifnya program petani bangkit yang telah dicanangkan Bupati Banyuasin H Askolani dan Wabup H Slamet. Program bidang perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya terus diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat seperti benih ikan, peralatan hingga pembinaan yang terus menerus oleh para penyuluh perikanan di lapangan. Serta pelatihan-pelatihan yang makin kontinyu diselenggarakan untuk para kelompok perikanan.
Melalui Dana Alokasi Khusus bidang perikanan tahun 2019 terang Ria, bantuan yang disalurkan berupa Budidaya Ikan Patin di Kolam 4 kelompok, Budidaya Ikan Lele di Kolam 4 Kelompok, kelompok percontohan ikan nila di kolam 2 kelompok dan budidaya ikan nila dan padi 2 kelompok.
Mereka dibantu bibit ikan 202.000 ekor, pakan 26,800 kilogram dan peralatan seperti waring, drum, pompa, serok dan peralatan lainnya lainnya.
Kemudian, bantuan dari APBD Kabupaten Banyuasin tahun anggaran 2019, untuk perikanan budidaya untuk 6 kelompok, perikanan tangkap untuk 12 kelompok
Selanjutnya terang Ria, bantuan perikanan tangkap melalui DAK tahun 2019 diberikan untuk 13 kelompok berupa bantuan jaring pulut 420 unit dan Cool Box 80 unit.
Kemudian, kelompok penerima bantuan pakan dan benih APBD 2019 sebanyak 21 kelompok, benih patin 160.000 ekor, benih lele 140.000 ekor, benih bandeng 100.800 ekor. Dan pakan sebanyak 30.000 kilogram.
Calon induk patin, lele dan larva ikan untuk 9 kelompok, Bioflok 5 kelompok, Excavator 1 kelompok dan gerakan pakan ikan mandiri (Gerpari) untuk satu kelompok.
“Kita juga melakukan pelatihan-pelatihan perikanan, pelatihan perikanan air tawar yang di ikuti 100 pembudidaya di Kecamatan Muara Sugihan, pelatihan permesinan kapal bagi 100 nelayan Kecamatan Banyuasin II pengolahan hasil perikanan 100 orang di Kecamatan Banyuasin II dan 90 nelayan di latih di Palembang terkait kecakapan awak kapal, pencegahan kebakaran dan teknis dasar pengelasan kapal, “katanya.
2.501 Nelayan Dijamin Asuransi
Potensi sektor perikanan di Kabupaten Banyuasin sangat menjanjikan, sekitar 12 persen konsumsi ikan Provinsi Sumsel berasal dari Nelayan yang ada di Bumi Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin. Dan untuk menjamin keselamatan para nelayan, Bupati Banyuasin H Askolani sudah memberikan jaminan asuransi kepada 2.501 nelayan yang dibiayai APBD 2.198 nelayan dan APBN 303 nelayan. ” 2.501 nelayan Banyuasin, sudah dijamin Asuransi, “kata Hj Ria Apriani, Senin [3/8/2020].
Ke 2.501 nelayan tersebut terangnya berasal dari 23 desa yang tersebar di 10 Kecamatan. Dengan rincian Muara Sugihan 248 nelayan, Banyuasin II 1.950 nelayan, ini dibantu melalui dana APBD tahun anggaran 2019.
Kemudian, yang dibantu melalui APBN 2019 303 nelayan yakni Banyuasin I 30 nelayan, Banyuasin II 103 nelayan, Banyuasin III 13 nelayan, Makartijaya 33 nelayan, Muara Sugihan 47 nelayan, Rambutan 3 nelayan, Sumber Marga Telang 11 nelayan, Selat Penuguan 35 nelayan, Muara Telang 1 nelayan dan Tanjung Lago 25 nelayan.
“Setidaknya Asuransi ini memberikan jaminan kepada para nelayan dalam bekerja, dan sekaligus wujud perhatian Pak Bupati dan Pak Wabup kepada mereka, “tandasnya.[***]
MD