Sumselterkini.co.id, – Di tengah dunia remaja yang kadang lebih heboh debat tim bubur diaduk atau tidak, tiba-tiba Forum Osis Muba (FOSMUBA) muncul sebagai oase di padang gurun konten TikTok yang makin tak tentu arah. Anak-anak muda ini tak cuma sibuk ngurusin outfit of the day, tapi nekat menyusun agenda edukatif dengan tajuk keren, ARGEFOS ARena GEnius FOSmuba. Wuih, namanya aja udah bikin mikir!
Wakil Bupati Muba, Pak Rohman, yang biasanya sibuk urus APBD dan jalan rusak, kali ini sumringah disambangi para pengurus OSIS dari berbagai sekolah. “Ini anak-anak, walau kecil-kecil cabe rawit, semangatnya ngalahin caleg menjelang kampanye!” ujar beliau dengan bangga, sambil menepuk pundak ketua FOSMUBA, Arinda Safira Habiba, yang hadir penuh percaya diri.
Pepatah lama bilang, “Kalau tak ada rotan, akar pun jadi.” Tapi anak OSIS Muba ini bilang, “Kalau tak ada panggung, halaman sekolah pun jadi arena.” Luar biasa! Mereka menggelar event besar di Museum Muhammad Saleh. Museum, lho! Bukan aula biasa. Ini semacam pesan tersirat belajar tak harus di ruang kelas, kadang di ruang sejarah pun bisa lahir masa depan.
Kadisdikbud Muba, Pak Iskandar Syahrianto, juga ikut-ikutan kagum. “Biasanya OSIS sibuk lomba tarik tambang dan bazar makanan, ini malah bikin acara edukatif. Salut betul,” katanya. Beliau bahkan rela menyediakan fasilitas dan mendukung penuh, asal jangan minta bonus gaji.
ARGEFOS ini rencananya akan jadi ajang unjuk bakat akademik dan non-akademik. Mulai dari debat, puisi, pentas seni, sampai lomba cerdas cermat. Sekilas mirip ajang pencarian bakat, tapi yang menang bukan dapat kontrak label, melainkan dapat ilmu dan percaya diri.
Sebagai perbandingan, di Kabupaten Sragen, ada program serupa bernama “Sragen Youth Fest” yang sukses bikin anak-anaknya jadi duta literasi. Bahkan beberapa alumni-nya sekarang udah kuliah di luar negeri, atau minimal bisa nulis esai tanpa nanya ChatGPT. Nah, siapa tahu FOSMUBA bisa jadi versi Muba-nya Sragen, atau malah lebih keren lagi.
Kata Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia,” Tapi di tangan anak OSIS Muba, pendidikan bukan cuma senjata, tapi juga kembang api membakar semangat, bikin langit gelap jadi terang warna-warni.
Kalau pemuda adalah tulang punggung bangsa, maka Forum OSIS Muba ini adalah vitamin kalsium-nya. Mereka bukan sekadar pelajar yang ngisi absensi, tapi pionir perubahan yang membawa pelangi ke langit pendidikan daerah.
Jadi, kalau kamu masih ragu ikut OSIS karena takut disuruh fotokopi, lihatlah FOSMUBA. Mereka tidak hanya fotokopi proposal, tapi juga menggandakan semangat dan mimpi. Dan siapa tahu, langkah kecil mereka di Museum nanti, akan mengantar satu generasi Muba ke panggung dunia.[**]