Sumselterkini.co.id, Palembang – Hasil survei Institue For Social Studies FISIP UIN Raden Fatah Palembang melaporkan popularitas Fitrianti Agustinda masih diatas mencapai 76,82% sementara Ratu Dewa 70,91%.
Dalam terangan rilis resmi Institue For Social Studies FISIP UIN Raden Fatah Palembang yang diterima redaksi ST, Rabu 7/12/2022 menjelaskan, jika ke duanya memang menjadi kandidat pada Pilkada 2024, pertarungan antara Fitrianti Agustinda yang saat ini masih menjabat Wakil Walikota Palembang dan Ratu Dewa menjabat Sekretaris Daerah [sekda] Pemerintah Kota Palembang itu dinilai makin sengit [Head to Head], sementara untuk Mantan Sekda Prov. Sumsel Nasrun Umar popularitasnya berada diposisi ke tiga mencapai 26,36%.
Meskipun popularitas Ratu Dewa masih dibawah Fitrianti Agustinda, namun tingkat penerimaan terhadap Ratu Dewa lebih tinggi dari Fitrianti Agustinda. Jika ada 11 Tokoh yang maju sebagai calon Walikota Palembang, sebanyak 38,64% akan memilih Ratu Dewa, dan 27,27% akan memilih Fitrianti Agustinda, sedangkan 6,36% memilih Nasrun Umar, selanjutnya 4,55% memilih Ahmad Zulinto.
Sedangkan nama-nama lain masih berkisar 1%, dan 16,82% belum menentukan pilihan. Jika ada 3 Tokoh nama-nama di atas yang berkompetisi, maka Ratu Dewa memperoleh 43,81%, disusul Fitrianti Agustinda 30,00%, Posisi berikutnya adalah Nasrun Umar 8,57%, dan menyisakan Swing Votter sebesar 17,62%.
Membaca data tersebut dalam konteks margin of error yang sudah ditetapkan dalam survei ini yakni 5%, maka dapat disimpulkan persaingan yang ada antara Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda berpotensi selisih 3% hingga 4%, untuk keunggulan Ratu Dewa terhadap Fitrianti Agustinda.
Ahmad Zulinto berpotensi menjadi pendamping kuat dari nama-nama tokoh digadang-gadang punya peluang digaet sebagai Calon Wakil Walikota Potensial posisi teratas diduduki oleh Ahmad Zulinto meraih dukungan 20,00% disusul Riza Pahlevi 15,71%, kemudian Hendri Zainudin 6,67%, Akbar Alvaro 6,19%.
Selebihnya ada nama Taufik Husni, Charma Afrianto, Abdul Rozak, Handry Pratama yang semuanya belum menyentuh 5% elektoral.
Koordinator Survei Andri Pramana, Mahasiswa Prodi Ilmu Politik, UIN Raden Fatah menjelaskan survei ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Secara Metodologi, bahwa hasil survei yang digali dari lapangan ini hanya berlaku pada masa survei berlangsung, yakni 27-30 November 2022. Artinya kondisi realitas akan selalu berubah dan menyesuaikan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Survei diselenggarakan pada 27-30 November 2022, sebagai kegiatan rutin akhir tahun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang sebagai bentuk praktikum Mata Kuliah Survei dan Quick Count mahasiswa Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi.
Dia menyebutkan survei tersebut melibatkan 390 responden yang berusia 17 tahun atau yang sudah menikah dan tersebar di 18 Kecamatan di Kota Palembang. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah Multy Stage Random Sampling dengan Margin of Error (MoE) ±5% pada tingkat kepercayaan (Convident Level) 95%. Metode pengumpulan data dengan wawancara tatap muka oleh Relawan/Pewawancara yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi.[***]