Banyak Langkah yang dapat ditempuh oleh guru untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya diantaranya adalah dengan mengikuti pelatihan, mengikuti seminar, mengikuti workshop, mengikuti IHT, mengikuti MGMP, belajar mandiri, dan kegiatan lain yang terkait dengan peningkatan kompetensi guru. Dan yang sedang digalakkan oleh Kemendikbudristekdikti untuk meningkatkan kompetensi guru seiring di luncurkannya program sekolah penggerak dan program guru penggerak.
Yang diikuti sebanyak 9 sekolah yang menghadiri kegiatan ini yaitu SMP Negeri 1 Tanjung Lubuk, SMP Negeri 1 Air Sugian, SMP Negeri 1 Pedamaran Timur, SMP Negeri 5 Tulung Selapan, SMP Negeri 3 Jijawi, SMP Negeri 6 Mesuji Raya, SMP Negeri 9 Cengal dan SMP IT Unggulan Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, M. Amin melalui Kasi Kurikulum SMP, Drs. Marlian mengatakan Salah satu program yang dibentuk dalam implementasi kegiatan komunitas Praktisi Program Sekolah Penggerak (PSP) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) angkatan 2 yang terdiri dari Komunitas Praktisi Kepala Sekolah, Komunitas Praktisi Guru Mata Pelajaran, dan Komunitas Praktisi Guru BK.
“Selama mengikuti kegiatan tersebut di atas akan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru dalam wadah komunitas praktisi apabila semua aktivitas tersebut dilaksankan dengan terencana, terevaluasi, dan dilaksankan tindak lanjut dari hasil ebvaluasi dapat membawa hasil yang positif untuk kemajuan kita dimasa depan.
Selain itu, ada poin yang sangat penting agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru dalam komunitas praktisi. Poin tersebut adalah komitmen dan konsistensi dari semua yang terlibat dalam kegiatan,” ungkap Marlian saat menghadiri pembukaan di Aulah SMPN 1 Tanjung Lubuk, Senin (29/8/2022).
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Tanjung Lubuk, Zauhari Taruna. M.Pd selaku wakil ketua sekaligus Koordinator Komunitas Kepala Sekolah Penggerak menyampaiakan tentang pentingnya Komunitas praktisi. Besar harapan beliau agar Komunitas praktisi menjadi wadah bersama sekolah penggerak untuk saling berkolaborasi dan menguatkan implementasi program sekolah penggerak.
“Komunitas Praktisi adalah Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin.
Program ini juga untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yaitu Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global,” jelas Zauhari.
Zauhari menjelaskan tujuan Kegiatan Komunitas Praktisi ini dapat mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang berkaitan dengan masalah dan pertanyaan tentang praktik pengajaran dan pembelajaran, memberi dukungan pada anggota melalui interaksi dan kolaborasi sesama anggota.
Mendampingi anggota untuk memulai dan mempertahankan pembelajaran mereka dan mendorong anggota untuk menyebarkan capaian anggota melalui diskusi dan berbagi serta mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan dengan pekerjaan sehari-hari.
“Poin-poin penting Komunitas Praktisi
Dari pengertian komunitas praktisi tersebut di atas, dapat kita ambil empat poin penting yaitu: (1) sekelompok individu; (2) semangat dan kegelisahan yang sama; (3) ingin melakukannya dengan lebih baik; (4) berinterksi secara rutin.
Jika poin-poin penting tersebut kita bawa ke lingkup pendidikan yang paling depan yaitu satuan Pendidikan. Maka poin-poin penting terkait komunitas praktisi tersebut dapat kita pahami,” ungkap Zauhari.[***]
Dra