GUBERNUR Sumsel H Herman Deru memimpin langsung rapat koordinasi dalam rangka peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dingkungan Pemprov Sumsel bertempat di Griya Agung, kemaren.
Herman Deru menegaskan bahwa rakor ini memberikan makna bagi keberlangsungan 11 BUMD di Pemprov Sumsel. Artinya menyatukan persepsi tentang pemanfaatan BUMD.
“Nilai aset yang sangat luar biasa Rp. 38 triliun tadi. Tapi kontribusi terhadap PAD hanya Rp. 160 miliyar itu dalam kurung waktu tiga tahun, artinya masih ada plus-minus,” katanya.
Pada kesempatan ini Gubernur Sumsel ingin BUMD terintegrasi dalam sebuah kinerja yang memiliki tujuan yang sama. Sebab pertanggungjawabanya kemasyarakat tidak semata-mata di RUPS.
Makanya dia ingin kepada BUMD untuk segera bertransformasi utamanya pada strategi marketing.
“Jika kita masih menggunakan pola lama dizaman digital ini maka kita pasti ketinggalan karena kita harus dipaksa merubah strategi apalagi dimasa pandemi covid-19 saat ini,” ucapnya.
Maka itu, Bapak Pembangunan Sumsel itu meminta kepada BUMD untuk segara lalukan inovasi dan kreativitas apalagi di zaman digital.
“Kita harus intropeksi, kita berpikir dengan lompatan besar dengan berani dan masih dalam koridor. Jadi buat saja kreativitas dan inovasi baru sesuaikan dizaman sekarang,” terangnya.
Tak hanya itu saja, Herman Deru mengajak semua BUMD harus bersinergi sehingga semua dapat terkoneksi dan terintegrasi menjadi sebuah kekuatan.
“Bermitra kepada luar itu benar tapi kalau bemitra antar kita maka akan lebih baik. Mengapa saya selalu mengajak salam sinergi hal itu karena saya ingin kita selalu bersinergi,” ucapnya.
Turut hadir pada kesempatan ini, Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangun Provinsi Sumsel, Ekowati Retnaningsih, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumsel, Aprian Joni dan Para Kepala OPD yang terkiat serta Komisaris, Direktur, Direksi dan Manager di BUMD.(***)