SATUAN Tugas (Satgas) gabungan berhasil memadamkan titik api seluas 3 hektar di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Satgas yang terdiri dari unsur BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan masyarakat bekerja sama untuk mengendalikan titik api.
Lokasi area terbakar terletak di Desa Palem Raya Kecamatan Indralaya Utara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir melaporkan kebakaran lahan ini terjadi pada hari Selasa (12/10). Berdasarkan kondisi dilapangan, kejadian ini salah satunya dipicu hujan yang belum turun dalam periode 10 hari terakhir.
“Untuk Ogan Ilir hampir setiap hari dalam seminggu ini ada peningkatan kejadian karhutla, sebab kurang lebih sudah 10 hari tanpa hujan,” ujar Yudha staff BPBD Kabupaten Ogan Ilir melalui pesan singkat, Rabu (13/10).
Yudha menambahkan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan assesmen dan melakukan koordinasi untuk melakukan pemadaman lahan yang terbakar.
BPBD Ogan Ilir melaporkan berdasarkan laporan satgas udara, hingga hari ini (13/10), bahwa titik api di Desa Palem Raya berhasil dipadamkan. Upaya pemadaman ini juga menggunakan jet shutter, spray nozzle dan Helikopter BNPB melalui Water Boombing. Para petugas memanfaatkan sumber air dari kanal untuk pemadaman karhutla. Satgas darat segera melakukan pendinginan atau mopping up setelah pemadaman pada area terbakar.
Kendala yang dihadapi di lapangan yaitu lokasi yang sulit dijangkau karena terdapat rawa-rawa yang harus diseberangi, serta arah angin yang sering berubah-ubah.
Pagi ini, satgas gabungan juga melakukan pengecekan lapangan dan pembasahan di sekitar titik api guna meminimalkan munculnya titik api dari lahan yang sudah padam.”Untuk hari ini kita lakukan patroli darat maupun informasi dari patroli udara, jika terjadi karhutla,” ujar Yudha.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD terkait upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karhutla. BNPB menghimbau untuk melakukan patroli secara berkala di daerah rawan karhutla serta selalu menekankan untuk langkah-langkah pencegahan dini sebelum titik api meluas, khususnya di lahan-lahan gambut. [***]