SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Counsellor for Infrastructure and Economic Governance DFAT, Australian Embassy, Bridie Rushton menilai Walikota Palembang, Harnojoyo bekerja sangat baik dan memiliki interest yang tinggi guna meningkatkan sanitasi di Palembang.
Oleh sebab itu, menurutnya program yang dijalankan Harnojoyo sangat sejalan dengan apa yang diinginkan Australia. Dengan menyediakan akses sanitasi dan sistem pengelolaan air limbah, diharapkan masyarakat Palembang jauh lebih sehat dan tidak terkontaminasi zat-zat berbahaya yang berasal dari kualitas air bersih yang dihasilkan.
“Penyakit diare masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Tentu hal itu akan mengganggu produktifitas dan perkembangan perekonomian,” ulasnya disela-sela kegiatan Social Marketing Implementasi Program Air Limbah Domestik di Grand Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (7/2/18).
Dia menegaskan apa yang diprogramkan masih sangat penting, karena kawasan rumah tangga yang tidak diimbangi sanitasi yang benar, menjadi pemicu stunting.Dimana, anak yang mengalami stunting atau pertumbuhan anak yang kurang seimbang, memiliki biaya ekonomi yang lebih besar disamping resiko kematian anak.
“Stunting akan mengurangi daya dari aktifitas pendidikan dan produktifitas di sekolahnya. Dimana, masalah stunting pada anak adalah berkaitan dengan gizi dan ketersediaan asupan yang berkualitas, termasuk air bersih,” tambahnya.
Bridie melanjutkan itu yang menjadi alasan kuat pemerintah Australia mengucurkan hibah 45 juta AUSD atau Rp450 miliar untuk perbaikan sistem sanitasi.
“Pemerintah Australia sangat mendukung program Pemkot Palembang terkait akses universal. Karena, masalahnya sekarang tidak hanya mengenai sanitasi saja, tapi juga terkait masalah ekonomi kreatif,” tandasnya.
Walikota Palembang menyambut baik apa yang disampaikan Australia, merupakan wujud penataan dan pengembangan dalam meningkatkan mutu kehidupan di Kota Palembang.
“Semoga Palembang dapat menjadi Pilot Project bagi Kabupaten/kota lainnya di Indonesia dalam pengembangan sanitasi skala perkotaan, untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Asia,” ulasnya.
Harnojoyo sangat berharap jika hibah Australia yang diketahui sebesar 250 juta AUSD, dapat diberikan lagi untuk kebutuhan peningkatan infrastruktur yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah perhelatan akbar Asian Games yang akan berlangsung tahun ini. Mungkin, Pemerintah Australia bisa memberikan bantuan berupa hibah alat kebersihan, seperti mesin penyapu jalan yang lebih efisien dalam mengatasi sampah di Palembang,” harapnya.
Palembang menurut Harno sangat berkomitmen, sesuai dengan apa yang disampaikan beberapa waktu lalu. Dimana, tidak hanya limbah cair, limbah padat pun saat ini menjadi perhatian serius Palembang.[Am]