PRESIDEN Joko Widodo meninjau pembangunan infrastruktur transportasi Kereta Cepat Jakarta – Bandung di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (18/5/2021).
“Saya melihat dan berkunjung untuk melihat progres perkembangan pengerjaan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” kata Presiden melalui siaran langsung dari Akun YouTube Sekretariat Presiden.
Berdasarkan pantuan InfoPublik, Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 11.20 WIB. Kemudian beliau langsung menaiki elevator untuk melihat box girder yang berada di atas ketinggian beberapa meter.
Pada kunjungan presiden kali ini, beliau melihat secara langsung perkembangan proyek kereta cepat yang sedang dibangun. Nampak, Kepala Negara melakukan peninjauan di setiap sudut sambil berbincang dengan para menteri yang mendampinginya.
Selama 10 menit kepala negara melakukan tinjauannya bersama dengan para menteri di infrastruktur tersebut. Lalu, beliau berpindah tempat untuk meninjau terowongan yang berada di Kota Bekasi.
Setelah sampai, presiden langsung meninjau terowongan yang akan dipergunakan oleh transportasi cepat tersebut. Sambil berdiskusi beliau melihat dengan seksama perkembangan pembangunan terowongan tersebut.
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan oleh Kepala Negara, pembangunan infrastruktur tersebut telah mencapai progres sebesar 73 persen. Ditargetkan, pada awal tahun 2022, pembangunan infrastruktur transportasi ini dapat selesai.
“Nanti 2022 awal sudah masuk ke persiapan untuk operasi. Dan diharapkan nanti di akhir tahun 2022 kereta cepat itu sudah bisa uji coba,” tuturnya.
Adanya Infrastruktur transportasi ini, lanjut presiden, diharapkan dapat berintegrasi dengan transportasi lainnya. Sehingga, membawa efisiensi terhadap mobilitas masyarakat yang berada di wilayah ibu kota dan sekitarnya.
“Saya berharap kereta cepat ini nanti bisa terintegrasi dengan LRT dengan MRT di Jakarta sehingga ada sebuah efisiensi waktu kecepatan,” katanya.
Pembangunan infrastruktur ini, lanjut Presiden, juga berpotensi membawa dampak positif bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di tanah air. Mengingat, SDM dalam negeri mampu menyerap berbagai pengetahuan dalam membangun infrastruktur di atas.
Dengan begitu, ketika pemerintah akan memutuskan membangun infrastruktur ini untuk wilayah lainnya. Maka, SDM Indonesia bisa mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan untuk membangun infrastruktur tersebut.
“Nanti apabila sudah diputuskan akan diperpanjang sampai ke Surabaya kesiapan SDM kita sudah memiliki pengalaman,” imbuhnya.
Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian.InfoPublik.(***)
Ril