SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Diperkirakan pada 2018 pasar properti masih belum bergairah, pasalnya pergerakan ekonomi masih cenderung melambat, dampak dari tahun politik.
“Dengan demikian, biasanya pelaku, terus berperan aktif untuk mencari terobosan, bahkan menjadi market yang baru dan perbankan sama halnya selalu aktif berperan dalam mencari pasar,”ungkap Pengamat Properti, Novrizal Handoko, Selasa (26/12/2017).
Menurutnya pengembang, pembeli maupun investor masih akan banyak menunggu perkembangan pasar sambil melihat perkembangan pergerakan properti secara nasional.
Terlebih pada 2018 banyak agenda politik di sejumlah daerah (tahun politik) untuk melaksanakan pilkada sehingga mereka biasa membangunkan pasar yang terlalu aman menghindari resiko dan juga mengajak pengembang untuk kembali berani keluar dari batas amannya.
Ia mengatakan, pergerakan di second market properti pasti akan sangat dicermati oleh para pelaku properti sebagai baroketer menentukan langkah.
“Investor maupun pembeli properti dari kelas menengah ke atas masih cenderung menyimpan dananya di Bank sambil menunggu naiknya harga properti yang terkoreksi pada 2017,”ulasnya.
Namun demikian dia menilai properti yang masih akan bergerak dengan stabil adalah pengembang yang bermain di rumah sederhana dengan mengincar pembeli sebagai rumah pertama dan memanfaatkan fasilitas dari pemerintah maupun perbankan.
Sementara untuk pasar properti menengah ke atas, nantinya akan cenderung terjadi rumah 2 lantai dibangun di atas tanah yang kecil, tanah 78 meter bahkan 72 meter. Kemudian akan banyak mulai ditawarkan memasuki triwulan kedua di tahun 2018.
“Konsep masih bermain di minimalis dengan adanya improvisasi pada fasad, hanya saja nantinya akan ditonjolkan nilai tambah berupa smart home atau fasilitas teknologi yang futuristic,” tuturnya.
Memasuki triwulan ketiga, pasar properti juga akan sangat ditentukan dengan adanya kegiatan-kegiatan politik sehingga pelaku cenderung ingin melewatkan terlebih dahulu agenda tersebut untuk menentukan langkah dalam bisnis properti. Hanya saja kegiatan properti yang meneruskan kegiatan masih akan terus berjalan.
Sementara pasar bangunan hunian vertikal, berupa apartment dan lainnya, kata Novrizal, prilaku pasar pembeli palembang tetap sama. “Mereka cenderung akan menunggu untuk membeli unit setelah bangunan selesai karena banyak kejadian empiris sebelumnya yang membuat mereka cenderung pasif dan bermain di level aman yang sangat tinggi,”imbuhnya.
Tetapi tambah akan beda kondisinya prilaku pasar dan warna pasar properti vertikal housing, jika di triwulan ke empat nanti dipredisksi akan masuknya pengembang skala nasional yang dapat menimbulkan keyakinan tinggi kepada pasar property di Palembang.