Agribisnis

Ketika Panen Padi Rakyat di Muba Surplus

Ist

HAMPARAN sawah terbentang dengan padi menguning penuh isi.  Inilah  gambaran suasana di lahan persawahan Desa Sri Karang Rejo Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu (10/4/2021).

Di lahan sawah seluas 560 hektar dengan Indeks Pertanaman (IP) 300, lahan persawahan Desa Sri Karang Rejo Kecamatan Lalan Kabupaten Muba semenjak dibawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA turut andil menyokong ketahanan pangan nasional.

“Muba di tahun 2020 telah berhasil surplus 207.052 ton beras, tentu ini berkat keinginan yang tinggi dari para petani Muba. Saya ucapkan terima kasih, saya akan selalu memberikan support yang maksimal,” ungkap Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA di sela menghadiri Panen Raya Padi Tahun 2021 Desa Sri Karang Rejo (P8) Kecamatan Lalan, Sabtu (10/4/2021).

Realisasi tanam padi di Muba tercatat ada sekitar 93.865 hektar dengan produksi padi 497.521 ton, lalu gabah kering panen setara dengan 427.967 ton, dan gabah kering giling setara dengan 268.506 ton beras.

“Sementara konsumsi masyarakat di Musi Banyuasin ini hanya 61.454 ribu ton pertahun,” ungkap Dodi Reza.

Menurutnya, Muba lumbung padi bukan sekedar mimpi dan telah dibuktikan dengan hasil panen oleh para petani padi milik rakyat Muba.

“Bahkan untuk di sawah lebak saja di Muba ini bisa panen sampai tiga kali dalam setahun dan itu telah dibuktikan oleh para petani di Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Muba,” terangnya.

Kepala Dinas PTPH Muba, Ir Thamrin MSi mencatat luas lahan sawah di Muba tercatat ada seluas 41.704 hektar. Sementara di Kecamatan Lalan, luas sawah pasang surut seluas 23.881 hektar dengan IP 200 dan 300. “Khusus di Desa Sri Karang Rejo luas lahan sawah 560 ha dengan IP 300 dan realisasi tanaman padi di Lalan seluas 75.383 ha,” urainya.

Thamrin mengungkapkan, saat ini Muba sedang memasuki musim panen padi tetapi harga gabah dan beras di tingkat petani jatuh, pada saat ini harga gabah kering panen di tingkat petani hanya kisaran Rp3.200-Rp3.500 jauh dari harga patokan Pemerintah (HPP) Rp4.200 per-kg GKP sedangkan harga beras di tingkat petani kisaran Rp7.200-Rp7.500 sedangkan HPP beras Pemerintah Rp12. 000-Rp.13.000.

“Karena itu kami mohon pemerintah melalui Bulog agar melakukan serapan gabah petani dengan harga HPP Pemerintah,” tukasnya. [***]

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com