Jalan Tol Kayu Agung – Palembang yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa untuk membuka konektivitas antar wilayah.
Peresmian jalan tol yang menjadi bagian dari ruas tol Trans Sumatera sepanjang 42,5 km tersebut dilakukan menyusul setelah selesainya pembangunan ruas tol yang yang juga merupakan bagian dari Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapalbetung) sepanjang 111,69 Km itu sehingga bisa digunakan masyarakat.
Dalam arahannya, Jokowi menyebut jalan tol Kayu Agung-Palembang merupakan poros utama dari keseluruhan jalan tol trans-Sumatera. Karena ruas tol Kayu Agung – Palembang telah terhubung dengan jalan tol trans-Sumatera lainnya yakni Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung yang sebelumnya telah diresmikan Jokowi pada 15 November 2019 lalu.
“Dengan demikian Provinsi Sumsel kini telah semakin terkoneksi dengan Provinsi Lampung dan sudah bisa digunakan masyarakat. Ini tentu dapat menghemat waktu tempuh 75 persen,” kata Jowowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumsel H Herman Deru.
Dikatakannya, jika selama ini jarak tempuh perjalanan darat antara Palembang-Pelabuhan Bakauheni, Lampung 373 kilometer memakan waktu tempuh 12 jam. Namun saat ini jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 3,5 jam saja.
“Ini akan menjadi sebuah lompatan besar. Efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan akan memberikan daya saing yang besar bagi Palembang dan Lampung,” tuturnya.
Menurutnya, jalan tol ini tidak hanya dapat menghubungkan antarwilayah antardaerah, tapi juga untuk membangkitkan perekonomian di pulau Sumatera khususnya di Sumsel. Selain itu, keberadaan tol ini juga dapat menumbuhan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif.
“Saya titip jalan tol ini agar bisa disambungkan pada sentra ekonomi lainnya. Berikan akses penghubung yang berdampak melesatnya pertumbuhan ekonomi. Kepala daerah setempat dapat memanfaatkan kehadiran jalan tol ini dalam rangka memajukan wilayahnya masing-masing dengan melihat potensi besar pengembangan wilayah di lokasi-lokasi yang dilintasi jalan tol seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, hingga sentra ekonomi lainnya,” paparnya.
Untuk diketahui, peresmian tol Kayuagung – Palembang itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan peninjauan jembatan Ogan yang menjadi ciri khas jembatan tersebut serta peninjauan jalan tol mulai dari gerbang tol Keramasan hingga gerbang tol Jakabaring.
Peresmian itu juga semakin menambah daftar panjang ruas tol bagian dari trans-Sumatera dengan panjang keseluruhan mencapai 2.992 kilometer yang telah beroperasi.
Hingga saat ini, 657 kilometer ruas jalan tol di sepanjang trans-Sumatera telah dapat digunakan, 608 kilometer dalam tahap konstruksi, 430 kilometer memasuki persiapan konstruksi, dan direncanakan pembangunan untuk 1.297 kilometer lainnya akan segera menyusul.
Pembangunan yang digeliatkan pemerintah pusat tentu selaras dengan visi misi Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Wakil Gubernur H Mawardi Yahya “Sumsel Maju Untuk Semua” Dimana gubernur juga terus konsen melakukan pembangunan di Sumsel. Bahkan pada tahun 2021 ini, selain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan guna mempercepat konektivitas antar wilayah, Herman Deru juga fokus melakukan pembangunan irigasi dan infrastruktur penunjang lainnya.
Tidak hanya itu, dia juga berkomitmen akan menuntaskan pembangunan di 17 Kabupaten dan kota. Dengan syarat proyek yang menjadi prioritas untuk diselesaikan di Tahun Anggaran (TA) 2021 ini harus memenuhi syarat tiga aspek yakni proyek mangkrak, proyek eye cathing, dan proyek yang memang kebutuhan masyarakat.Ril