KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Hari Widodo dalam kata sambutannya mengatakan, Kondisi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan yang membaik juga tercermin dari kinerja sistem keuangan daerah yang terjaga. Pada triwulan III 2020, penghimpunan DPK dan aset perbankan meningkat di tengah kinerja penyaluran kredit yang masih terkontraksi.
“Aset perbankan tumbuh 4,41% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh 0,33% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, Dana Pihak Ketiga perbankan mencapai Rp91,98 triliun atau tumbuh 8,11% (yoy). Perbaikan DPK ini disumbang oleh seluruh komponen pembentuk DPK,” katanya saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Sumatera Selatan tahun 2020, di Hotel Arista, kemarin.
Sementara itu, realisasi penyaluran kredit perbankan di Sumatera Selatan hingga triwulan III 2020 mengalami pelambatan dengan kontraksi sebesar 3,88% (yoy).
“Secara umum, penyaluran kredit di Sumatera Selatan cukup banyak didanai dari bank di luar provinsi, khususnya kantor pusat komponen pembentuk DPK. Bank di DKI Jakarta. Hal ini terkonfirmasi dari nominal penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek (Rp125,45 triliun) lebih besar dari nominal penyaluran kredit berdasarkan lokasi bank Rp84,45 triliun,” tambahnya.
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru berharap Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumsel untuk memiliki sensitivitas dalam menyemangati rakyat dalam pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi Covid 19.
Menurutnya, ada beberapa opsi yang harus diterapkan untuk memulihkan ekonomi nasional, diantaranya penyebaran informasi tentang potensi, kesadaran atas kemampuan dan stimulan dari para pemangku kebijakan.
“Kita sebar luaskan lagi informasinya pada masyarakat tentang potensi. Disamping sumber daya manusianya, juga terus kita dorong untuk ikut dapat bersaing,”urainya.[***]
One