MUSABAQOH Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIX tingkat Provinsi Sumsel di Masjid Agung Palembang, yang resmi dibuka Gubernur Sumsel H Herman Deru saat ini memasuki hari terakhir.
Sejauh ini, pelaksanaan even keagamaan yang diikuti ratusan peserta tersebut berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Meski terbatas, antusias peserta tetap tinggi bahkan banyak kafilah baru bermunculan.
Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel, Iqbal mengatakan, dalam pelaksanaannya, MTQ yang saat ini digelar cukup berjalan lancar. Hal itu karena sebelumnya Pemprov Sumsel dan semua pihak yang terkait sudah melakukan persiapan matang. Termasuk juga wajib dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Alhamdulillah hingga hari terakhir ini, MTQ ini berjalan lancar. Persiapan memang sudah kita lakukan sejak lama, meskipun sempat tertunda akibat pandemi covid-19,” kata Iqbal saat dihubungi, Kamis (10/9).
Bahkan, lanjutnya, antusias para peserra juga terlihat pada MTQ tahun ini. Sebab meski MTQ kali ini digelar secara terbatas karena adanya pandemi covid-19, namun menurut data yang diperoleh, kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 369 qori dan qoriah dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel.
Diketahui, MTQ XXIX tingkat Provinsi Sumsel tahun 2020 saat ini memang hanya memperlombakan beberapa cabang saja, diantaranya cabang tilawah Al Quran golongan anak-anak, remaja, dewasa, Qiro’at Murottak Remaja dan Qiro’at Murottal Dewasa, yang digelar di Masjid Agung Palembang. cabang hifzhil Quran 1 juz dan tilawah, 5 juz dan tilawah, 10 juz, 20 juz dan karya tulis ilmiah Al Quran, digelar di Asrama Haji Palembang. Serta untuk cabang hifzhil Quran 39 juz, tafsir bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, digelar di STIQ Al Lathifiyah Palembang.
“Tahun ini, MTQ tersebut dilaksanakan terbatas jadi jumlah peserta berkurang karena ada dua cabang yang diperlombakan kita kurangi. Tapi jika dibandingkan dengan tahun lalu, antusias masyarakat yang ingin mengikuti MTQ ini tetap tinggi,” teranganya.
Tidak hanya itu, antusias para peserta tersebut juga dibuktikan dengan banyaknya kafila baru dari berbagai daerah di Sumsel yang meramaikan MTQ tersebut.
Hal itu juga tentunya menjadi mendorong semakin cepatnya upaya Herman Deru untuk menjadikan Sumsel sebagai daerah yang religius dan bebas dari buta aksara al-quran.
“Banyak kafila baru yang mengikuti MTQ tahun ini. Dan menandakan jika MTQ ini sudah membudaya di kehidupan masyarakat. Artinya rasa cinta terhadap al-quran dan pentingnya ilmu agama semakin tumbuh di masyarakat kita,” paparnya.[***]
Ril