Keengganan yang pernah singgah
Telah dilucuti yakinku akan kamu
Kekhawatiran, kelesuan, menjadi
Mimpi berkepanjangan
Kini tercabik pupus
Dan sirnalah khayalku
Siuran angin di rumpun bambu
Adalah melodi bagi bungkam
Adalah payung bagi galau
Pada segenap penjuru
Pada cakrawala
Kata hati menggumpal
Erat menyatu
Palembang, 31 Tahun ’95
Jaid Saidi