Pemerintahan

Tak Ingin Jadi Daerah Penyumbang Asap, Banyuasin Siap Antisipasi Karhutla, Api Sekecil pun Harus Dipadamkan

foto : Istimewa

KABUPATEN Banyuasin siap semaksimal mungkin menangani kebakaran hutan dan lahan [karhutla] agar nantinya tak menjadi daerah penyumbang asap di musim kemarau tahun ini.

Pernyataan itu diungkapkan Bupati Banyuasin H. Askolani saat hadir dalam kegiatan Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumsel Tahun 2020 di Kebun Raya Sriwijaya, Desa Bakung Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (30/6/2020).

Menurutnya berbagai langka untuk pencegahan terus dilakukan mulai dari sosialiasi edukasi untuk masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar, membentuk kampung tangkal api, membentuk masyarakat peduli lingkungan hingga membangun embung-embung penampungan air di wilayah rawan kebakaran hutan.

Peralatan dan personil juga jika terjadi kebakaran sudah siap siaga, kapanpun dan dimanapun lokasinya siap di terjunkan. “Banyuasin siap cegah Karhutla, api sekecilpun harus dipadamkan, dan saya optimis bisa ditekan se minim mungkin, “tegasnya.

Askolani menyebutkan, Kabupaten Banyuasin memiliki 21 Kecamatan, 288 desa dan 17 Kelurahan, 11 kecamatan termasuk daerah yang rawan terjadi kebakaran karena banyak terdapat hutan, semak belukar hingga lahan gambut.

Selain itu, 11 Kecamatan tersebut Rambutan, Banyuasin I, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Air Kumbang, Muara Padang, Muara Sugihan, Air Saleh, Makartijaya, Pulau Rimau dan Tungkal Ilir.

“Kita sudah membangun 11 embung penampung air di 11 kecamatan, kampung siaga api dan relawan tanggap api, semuanya sudah siap, “jelasnya.

Camatpun lanjut Askolani terus melakukan koordinasi dengan kades dan lurah dalam upaya pencegahan Karhutlah di wilayah masing-masing. Dalam kesempatan ini, Bupati Askolani mengingatkan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mencegah Karhutlah.[***]

 

Desi

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com