SETELAH mendengarkan arahan Presiden RI Joko Widodo melalui Video Conference, Gubernur Sumsel Herman Deru dengan cepat mengambil langkah dengan menggelar rapat terbatas bersama Forkompimda Provinsi Sumsel terkait persoalan Coronavirus Disease (Covid-19) di Ruang Rapat Bina Praja Sumsel, Selasa (24/3/2020).
Rapat yang dipimpin langsung Gubernur Herman Deru ini tentang kesiapsiagaan secara Nasional dan mempertajam kerja antisipasi penyebaran corona di wilayah Provinsi Sumsel yang terkosentrasi terhadap cegah tangkal Covid-19 dan juga tetap menjaga produktifitas serta stabilitas ekonomi.
“Jadi hal ini adalah yang tak terpisahkan dan upaya-upaya pemerintah ini mencegah tangkal Covid 19 dan menjaga stabilitas ekonomi di lapangan,” katanya.
Untuk di Provinsi Sumsel sendiri, Herman Deru telah menetapkan status Tanggap Darurat atau Siaga.
“Untuk status Sumsel saya tetapkan menjadi Tanggap Darurat atau Siaga. Jadi tanggap darurat setelah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 2 orang meninggal meskipun sampai saat ini belum terlapor hasil dari pusat apakah itu positif atau negetaif. Tetapi perlakuan jenazah tersebut sudah seperti Covid-19,” ucapnya.
Menyikapi status tanggap darurat, Gubernur Herman Deru mengatakan akan menindaklanjuti dengan Keputusan Presiden (Kepres) 09 Tahun 2020 dan tindaklanjuti Intruksi Presiden (Inpres) 04 Tahun 2020 tentang cadangan keuangan khusus Pemerintah Daerah. Dengan merelokasi bahwa Pemprov Sumsel hari ini dari efisiensi yang tepapar dalam waktu yang singkat ini sudah mencadangkan dana Rp 100 miliar rupiah.
“Jadi dana tersebut akan kita gunakan untuk mengantisipasi Covid-19 dan dampaknya,” terangnya.
Gubernur juga mengumumkan bahwa dari satu warga Sumsel positif COVID-19, dari 6 spesimen yang dikirim, ternyata ada satu satu positif. “Ini informasi resmi yang dapat disampaikan, data resmi belum disebut meninggal, namun sangat memungkinkan dari dua yang meninggal kemarin,”katanya.
Wisma Atlet & Asrama Haji
Sementara untuk fasilitas dalam penanganan Covid-19, lanjut Herman Deru selain rumah-rumah sakit yang sudah disediakan, ada juga penambahan seperti Wisma Atlet dan Asrama Haji.
“Wisma atlet dan Asrama Haji juga akan menjadi tempat Covid-19. Jadi akan ada klasternya bahwa karantina itu bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Rumah Sakit tapi karantina untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) itu sudah siapkan bahkan sudah 2000 kamar. Baik 1000 kamar di Wisma Atlit dan 1000 kamar di Asrama Haji,”ucapnya.
Lebih jauh melanjutkan intruksi Presiden, Gubernur Herman Deru mengatakan bahwa hal yang penting yaitu menjaga stabil ekonomi khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti buruh, petani, nelayan, tukang ojek, driver dan lainnya.
“Jadi itu yang harus kita jaga stabilannya bahkan jika saudara kita itu turun grid menjadi keluarga yang hampir miskin itu akan ada Bantuan Bansos dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi bahkan Kabupaten /Kota. Hal tersebut juga tidak lepas dari data BPS untuk menentukan sasaran keluarga penerima manfaat ini bertambah maka perlu data yang akurat dari BPS,” tuturnya.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan siap membantu Pemerintah Daerah baik itu personil, peralatan medis serta Rumah sakit.
“Kita sudah siap untuk membantu hal-hal yang perlukan Pemerintah daerah baik personil maupun peralatan medis serta Rumah Sakit,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kapolda Sumsel akan bekerja semaksimal mungkin dalam membantu Pemerintah Daerah dalam mengatasi Covid-19.
“Kita juga sudah menyiapkan RS. Bayangkara. Jadi kita semaksimal mungkin dan siap mendukung Pemerintah Daerah,” tutupnya.
Tampak hadir Wakil Gubernur Sumsel Ir H. Mawardi Yahya, Ketua DPRD Provinsi Sumsel Anita Noeringhati, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kapolda Provinsi Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Wakajati Provinsi Sumsel, Pengadilan Tinggi Provinsi Sumsel, Sekda Provinsi Sumsel, Kepala BNPB Provinsi Sumsel, Dinkes Provinsi Sumsel, Kadis Perdagangan Provinsi Sumsel, Kadis Kominfo Provinsi Sumsel dan Intansi terkait. (***)
Ril /one