PRODUKSI beras Provinsi Sumsel siap di ekspor ke Negara Timur Tengah [Timteng] guna mendukung program strategis Kementrian Pertanian RI dalam meningkatkan volume ekspor produk pertanian dan turunnya.
Rencananya beras Sumsel yang bakal ekspor tersebut mencapai 300.000 ton.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Palembang, Bambang Hesti Susilo mengatakan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang digalakkan Kementerian Pertanian (Kementan) sedikit banyak telah mendongkrak produksi padi di Sumsel.
“Oleh karena itu, padi di Sumsel mencukupi untuk mengekspor beras ke luar negeri,”katanya Selasa [4/2/2020].
Pihaknya pun kemudian, mendapatkan amanah dari Kementan untuk mencari negara yang bersedia untuk menerima beras.“Kini kami telah mendapatkan negara tersebut yakni di Timur Tengah tepatnya Mesir,” katanya.
Untuk tahap awal, pihaknya bakal mengeskpor beras sebanyak 300 ribu ton. Dimana ekspor bakal dilakukan pada Maret mendatang sesuai jadwal panen padi di Sumsel. Pihaknya pun telah dihubungi oleh pengusaha di negara tersebut untuk mengirimkan sampel beras sebanyak tiga kilogram.
“Kami optimis ekspor ini dapat terpenuhi mengingat produksi beras di Sumsel sudah cukup baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fakhrurozi Rais menambahkan, sebagai pemerintah daerah pihaknya siap membantu kelancaran ekspor sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Ia menerangkan, ekspor ini akan terus ditingkatkan yakni sekitar 12 %- 20 % per tahunnya.
“Dengan peningkatan 12 %- 20 % per tahun, maka dalam kurun waktu lima tahun dapat meningkat hingga 300 % sesuai dengan program strategi dari Kementan, yakni Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat Ekspor atau GraTIEks,” tukasnya.[***]
Penulis : one