SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Rahmad Pribadi menjelaskan, persaingan bisnis di industri semen ke depannya kian berkembang sehingga perseroan perlu gebrakan kreatif dan inovatif dalam menghadapi persaingan tersebut. Oleh sebab itu perseroan mempersiapkan tiga inisiatif yang dikenal dengan ‘Inisiatif ‘Tiga Gajah’.
Menurutnya strategi tersebut terdiri dari cost leadership, Market Ekspansion dan Businnes Process Streamlining. Dengan inisiatif pertama, cost leadership, lanjutnya perseroan menargetkan nilai efisiensi hingga akhir tahun ini mencapai Rp70 miliar – Rp100 miliar.
“Kami ingin perseroan tidak terbebani sehingga dapat mendorong kinerja perusahaan sesuai yang ditergetkan hingga akhir tahun,”ungkapnya, Kamis (31/8/2017).
Rahmat menambahkan, efisiensi dilakukan melalui berbagai langkah, seperti mengurangi faktor clinker, penghematan energi melalui penggunaan batubara dengan kalori yang lebih rendah, seperti 4.500- 5.500 kcal/kg.
Selain itu lanjutnya kontrak pengadaan batubara jangka panjang sampai tahun 2020 serta penggunaan tarif listrik yang lebih murah.
Bahkan ungkapnya perseroan juga akan melakukan efisiensi pada biaya distribusi dan logistic dengan melakukan kerja sama dengan PT Kereta Api Logistik (KALOG) untuk rutek stasiun Tiga Gajah (Baturaja) menuju Stasiun Tegineneng , Lampung sejauh 191 km dan stasiun Pidada, Lampung sejauh 227 km.
Rahmat menambahkan, di Tegineneng akan disiapkan gudang buffer stock, sebagai hub distribusi semen dan perseroan juga menyiapkan kerjasama dengan angkutan untuk rute Palembang serta Lubuk Linggau.
Ke dua, market ekspansion tambahnya perseroan menargetkan pembukaan pasar baru, seperti di Jambi dan Bengkulu, karena angka penjualan Juni lalu cukup bagus , Jambi 20.338 ton sementara Bengkulu 15.338 ton.
Rahmat mengutarakan inisiatif ke tiga, yakni business process streamilining yang bertujuan untuk melakukan percepatan dalam proses pengambilan keputusan.