PROVINSI Sumatera Selatan mencatat nilai ekspor pada periode Januari-Oktober 2019 ekspor 10,77 % atau sebesat US$ 3.400,59 juta dibanding nilai ekspor periode Januari-Oktober 2018 sebesar US% 3811,06 Juta.
Sementara jumlah impor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari-Oktober 2019 sebesar US$ 411,37 juta, turun sebesar 38,77% dibandlng nllal impor periode Januarl Oktober 2013 yang sebesar US$ 671,82 juta.
Kabid Distribusi BPS Sumsel Sukerik M.Si menjelaskan Jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar pada Oktober 2019 adalah mesin – mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 12,95 juta (30,95 %), kemudian pupuk sebesar US$ 9,88 juta (23,61 %). Serta benda-benda dari besi dan baja sebesar US$ 5,59 juta(13,36 %).
Meski demikian, ia menambahkan, nilai ekspor dan impor Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2019 mengalami kenaikan, untuk Ekspor sebesar US$ 355,13 juta naik 27,71 % dibandingkan dengan ekspor bulan September 2019 yang sebesar USS 278,09 juta.
Ekspor pada Oktober 2019, kata dia sebagian besar ditujukan ke negara Tiongkok sebesar US$142,60 juta (40,15%), Malaysia sebesar US$ 34,82 juta (9,80 %), dan India sebesar US$ 32,04 juta (9,02%).
“Ada lima komoditas utama ekspor dari Provinsi Sumatera Selatan yang terbesar pada bulan Oktober 2019 adalah bubur kayu/pulp senilai USS 137,54 juta (38,73 persen), karat senilai USS 93,55 juta (26,34 persen), batubara senilai 055 62,20 juta (17,51 persen), hasil minyak senilai USS 23,64 juta (6,66 persen), dan kertas tisu senilai USS 8,74juta (2,46 persen),” jelas Sukerik di Kantor BPS Sumsel, Jumat (15/11/2019).
Total perdagangan luar negeri Sumatera Selatan Oktober 2019 surplus sebesar US$ 313,29 juta.[**]
Penulis : one