HIRUK Pikuk Pilkada untuk memperebutkan kursi nomor satu di Sumsel memang sudah hampir satu tahun lebih berakhir. Saling adu gagasan, bahkan hujatan mewarnai kompetisi dimasing-masing kandidat.
Namun, semua sudah berakhir membangun Provinsi Sumsel itu menjadi prioritas utama bagi yang menang menjadi nomor satu, yang kalah juga bisa membantu pemikirannya untuk membangun Sumsel dengan cara lain, itulah politikus sejati.
Masa lalu yang negatif harus dibuang jauh-jauh, yang baik harus diambil dan implementasikan dalam pembangunan dan harus menjadi pembelajaran untuk mambangun Sumsel maju.
Herman Deru Kini menjadi orang satu di Sumsel, dan pesaingnya Dodi Reza kalah, namun ia tetap menjadi orang nomor satu di Bumi Serasan Muba, salah satu Kabupaten termaju di Sumsel.
Ke dua figur ini bisa menjadi contoh bagi politikus lainnya, baik Nasional dan daerah. Ibarat kata dalam persaingan memperebutkan kursi Nomor 1 di Indonesia, harus bisa nantinya menjadi negarawan.
Tak ada kesan di keduanya memelihara kebencian, mereka pada intinya semata-mara bersaing untuk sama-sama ingin memajukan daerah. Semoga itu harapannya, dech…
Saling berkoordinasi dan mengunjungi sudah mereka buktikan sejak Deru- Dodi menyesaikan pertarungan. Bahkan di Acara Open House Idul Fitri, Dodi menyempatkan diri untuk bersilahturahmi, bahkan dalam Kampanye Presiden kemarin pun terlihat mereka bahu membahu memenangkan Joko Widodo.
Selain itu, sama-sama berjuang membebaskan dari kabut asap akibat kebakaran hutan, lahan dan kebun [Karhutlabun] mereka juga sudah buktikan. Koordinasi ke dua-nya berjalan baik, saling hormat, puja dan puji antara mereka bisa dilihat sendiri di berbagai pemberitaan media selama ini.
Menurunkan angka kemiskinan satu digit, keduanya pemimpin ini dilakukan, artinya koordinasi antara Prov. Sumsel dan Kabupaten Muba terus berjalan, semoga bukan hanya sebatas basa basi…
Bukan mereka saja, suasana akrab pun ditunjukan istri-istri mereka, Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Hj Feby Deru dan Thia Yufada, Ketua Tim Pernggerka PKK Muba, beberapa kali kegiatan PKK baik di daerah maupun pusat, mereka kerja saling berkolaborasi dengan tujuan membawa nama Sumsel.
Dalam sebuah acara Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Muba dalam rangka Peringatan Hari Jadi Muba ke-63 di Gedung DPRD Kab Muba, baru-baru ini.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyempatkan diri menghadiri undangan Bupati Muba Dodi Reza. Ditemani istri-istrinya, tampak terlihat juga ke duanya sama-sama kompak menggunakan seragam yang sama dengan dihiasi kain gampo khas Muba.
Saling senyum, saling tawa, saling puji, suasana ceriah dan akrab semuanya terlihat di HUT itu, seakan memang hari jadi Muba membawa berkah bagi keduanya. Nasi tumpeng yang disediakan di HUT Muba, ke dua -nya sama- sama mencicipi.
Dalam sambutannya Gub.Sumsel H. Herman Deru menegaskan sampai saat ini angka kemiskinan di Sumsel masih cukup tinggi sebesar 12,8 % masih di atas rata rata Nasional.
Angka kemiskinan Sumsel tersebut adalah akumulasi angka kemiskinan kabupaten dan kota dengan tiga penyumbang tertinggi yakni Kabupaten Muba bersama Muratara dan Lahat.
Melihat berbagai prestasi yang diraih Bupati Muba baik di level lokal maupun nasional serta didukung pula kekayaan sumber daya alam yang berlimpah berupa minyak dan gas membuatnya, optimistis Bupati Muba Dodi Reza Alex mampu segera menurunkan angka kemiskinan di Muba yang masih tergolong tinggi.
“Saat ini sinergitas Muba dan Provinsi sudah selaras, Muba dengan pusat juga ini tentu membuat bangga masyarakat Muba. Tapi ini menjadi tantangan yang semakin berat juga bagi Bupati dan DPRD nya karena tuntutan masyarakat tentu akan semakin meningkat” jelasnya.
HD berharap apa yang sudah dicapai Muba di usianya ke-63 dapat semakin menumbuhkan semangat baru dan dapat meningkatkan prestasi yang sudah diukir Muba lebih baik lagi. Termasuk juga dapat segera menurunkan angka kemiskinannya.
“Angka kemiskinan di Sumsel ini selalu menjadi bahan perbincangan untuk itu kita harus samakan persepsi. Makanya saya minta coba survei lagi angka kemiskinan di Muba, apa memang sebesar itu. Bila perlu disensus betul jangan random,” ujarnya lagi.
Semoga kata sambutan dari Gubernur Sumsel terkait kemiskinan tersebut bukan sindiran atau pun kesinisan, namun menjadi kritikan positif yang pada akhirnya dapat memperbaiki kinerja Muba dalam rangka mengentaskan dan menurunkan angka kemiskinan. Sekali lagi kita [rakyat] Sumsel percaya semua kerja dengan penuh ikhlas untuk memajukan Sumsel dan Muba. Harus diterima dong dengan ikhlas, anggap saja bapak memberi nasehat kepada anak, so pasti….
Karena, jika calon yang terpilih mau merangkul dan mendengarkan pendapat atau program calon yang lain, kemudian calon yang tidak terpilih terbuka untuk membantu dan mendukung calon terpilih, akan terjadi suasana yang harmonis, rukun, dan damai di kalangan elite daerah. Imbasnya, suasana kerukunan tersebut akan menular pada akhirnya menciptakan keharmonisan dan kedamaian di kalangan masyarakat luas.[**]
Penulis : one