GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru meninjau proses produksi dari Kelapa Bulat menjadi Santan siap eskpor di Pabrik PT Kelapa Puncak Nusantara Jalan Raya Pipa Putih, Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (10/8/2019).
Hal itu dilakukan dalam rangka akselarasi ekspor komoditas pertanian di Pabrik PT. Kelapa Puncak Nusantara.
usai meninjau prosesing kelapa bulat menjadi santan selanjutnya gubernur melepas ekspor santan kelapa dari Provinsi Sumsel sebanyak 79.200 Kg ke China dan 12.600 Kg ke Hongkong dengan senilai ekspor Rp. 1.071.840.000,-.
“Hari ini luar biasa, kita berangkatkan ekspor santan kelapa ke Cina dan Hongkong. Sebagai kepala daerah, saya sangat bangga, karena ini sebuah langkah besar yang berdampak langsung kepada para petani kelapa,” ungkap Herman Deru.
Dikatakan, apa yang dilakukan pabrik PT. Kelapa Puncak Nusantara patut diapresiasi karena akan berimbas pada ekonomi petani kelapa di Sumsel. Untuk itu dirinya atas nama Pemerintah Provinsi Sumsel dan atas nama petani kelapa mengucapkan terima kasih.
Diceritakannya, beberapa hari setelah dirinyabdilantik sebagai Gubernur Sumsel Oktober 2018 lalu. Dirinya bertemu dengan perwakilan petani kelapa yang sempat mengeluhkan rendahnya harga jual kelapa ditingkat petani berkisar antara Rp300 hingga Rp 600 per butir.
“Ini sebagai pekerjaan rumah. Selanjutnya Saya gagas membuat produk hilirisasi dari kelapa ini,” tegas Herman Deru.
Dia menilai pohon kelapa punya kelebihan dibanding pohon lain. Misalnya bagian batang bisa dijadikan bahan bangunan. Begitu juga dengan bagian daun. Belum lagi bagian buah semuanya banyak manfaat. Karena itu dia mengajak warga untuk berkreatifitas untuk meningkatkan nilai jual dari bahan baku dari kelapa.
“Maka kita juga dituntut mengubah pola pikir kita dalam meningkatkan produksi secara komperenshif ,” imbuhnya.
Dirinya juga mengingatkan semua pihak terkait untuk memberikan insentif kepada para pelaku usaha dalam bentuk memudahkan perizinan. Karena masih banyak komoditas lain yang memiliki nilai jual seperti halnya kelapa.
“Untuk komoditas lain seperti kopi, duku, durian juga memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Kita yakin ini akan membanggakan Sumsel jika ini kita garap dengan serius,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan apa yang dilakukan kali ini merupakan salah satu bentuk mengakselarasi ekspor yang ada di Indonesia khusus di bidang pertanian.
“Hari ini kita buktikan santan kelapa akan kita berangkatkan ke Negara Cina dan Hongkong,” ucapnya.
Dikatakannya, tidak hanya Negara Cina dan Hongkong yang menerima kelapa dari Sumsel namun juga negara Belanda dan Amerika Serikat.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Palembang, Bambang Hesti menegaskan, pihaknya mencoba mencari solusi dengan cara mencari nilai tambah. Jika sebelumnya yang di eskpor dalam bentuk kelapa bulat. Maka kali ini ekspor dalam bentuk santan kelapa.[**]
Penulis : rel humas