Sumselterkini.co.id, Palembang – Meski sudah berstatus holding, Gubernur Sumsel H.Herman Deru meminta PT.Pupuk Sriwijaya (Pusri) tetap menjadi perusahaan pupuk yang membanggakan masyarakat Sumsel. Hal itu disampaikannya saat menerima audiensi jajaran Direksi PT.Pusri di ruang tamu Gubernur, Selasa (22/1/2019) siang.
Diceritakannya dulu sebelum holding, semua orang bangga jika bekerja bahkan tinggal di sekitar pabrik Pusri. Namun kini kondisinya sangat berubah. Ia menilai kini penampilan Pusri sangat tak terurus, seperti pekarangan kantor Pusri yang miring termasuk juga kondisi gudang-gudangnya yang hampir mati suri di Sumsel.
“Pusri ini dulu kebanggaan masyarakat, ada dalam hati mereka. Mereka tak paham kalau sekarang kondisinya berbeda, informasi ini yang belum sampai sepenuhnya ke masyarakat. Tapi bagaimanapun jangan sampai ini mengurangi kebanggaan masyarakat,” jelas.
Dulu lanjut Herman Deru, nama Pusri sangat tenar sehingga orang berlomba-lomba bekerja di perusahaan pupuk tersebut karena memiliki kebanggaan tersendiri. Demikian juga kantornya yang demikian indah dan sejuk, selalu menarik perhatian siapapun yang melintas.
” Harapan saya meskipun telah menjadi bagian dari sebuah holding tidak mengurangi kebanggaan masyarakat. Walaupun sekarang sudah tidak memutuskan sendiri, “tambahnya.
Sebelum dilantik, Herman Deru mengatakan sudah lama ingin bertemu dan membahas masalah ini. Meskipun sifatnya hanya keseharian namun menurutnya ini perlu jadi perhatian karena melibatkan perasaan masyarakat Sumsel khususnya mereka yang merasa memiliki PT.Pusri.
Bagaimanapun lanjut HD, PT Pusri memang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Sumsel. Menurutnya sebagai perusahaan kebanggaan, Pusri bukan hanya harus unggul dalam hal pemasaran namun juga unggul dan kualitas termasuk nama besarnya.
Dari hasil blusukannya ke sejumlah daerah dan menemui petani diakuinya petani kerap membandingkan produk Pusri dengan Gresik. Dari sana pula ia tahu bahwa kalangan petani hanya tahu kalau Pusri hebatnya hanya di pupuk urea. Untuk itu diapun berharap Pusri cepat berinovasi termasuk mengembangkan pupuk NPK.
“Waktu menjadi Bupati saya pernah buat aturan petani harus pakai pupuk Pusri biar ada sense of belonging nya. Tapi jangan hanya kita saja yang menuntut tapi Pusri mengimbanginya dengan kualitas produk. Kerjasama ini bisa dilakukan dengan KTNA, MAI dan HKTI,” jelasnya.
Selain soal penampilan, ia juga berpesan agar Pusri tetap memperhatikan lingkungan. Bahkan dengan serius meminta PT Pusri mau dipindahkan jika memang nanti KEK TAA jadi beroperasional. Kepada Pusri, Herman Deru juga menitipkan amanah untuk bersama-sama mensupport Sumsel mengembalikan diri sebagai daerah lumbung pangan.
” Intinya terserah Pusri mau inovasi apa saja, asalkan Pusri tetap bisa menjadi perusahaan yang membanggakan,” ucapnya.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro mengatakan berterimakasih sudah diterima audiensi dan diberikan kesempatan berdiskusi demi kemajuan Pusri ke depan.
Hingga saat ini diakuinya kinerja Pusri masih dalam kategori. Dari 5 Pabrik yang tergabung dalam Pupuk Indonesia, Pusri menurutnya berada di urutan kedua dan ketiga.
Mengenai penilaian yang diungkapkan Gubernur Sumsel diakuinya memang ada benarnya. Karena kebanggaan yang lama sehingga lambat mengembangkan. Namun di tahun ini dikatakannya Pusri siap tancap gas produksi yang didukung oleh proyek 2B yang sudah selesai mudahan ditambah ada 2 pabrik lagi yang akan diperbarui.
“Kedepan kita tidak hanya terfokus ke urea, tapi pengembangan NPK juga. Dan untuk NPK kita mulai siap untuk pasarkan,” jelasnya.
Selain Dirut, audiensi tersebut juga dihadiri Direktur Produksi PT.Pusri Palembang Filius Yuliandi, Direktur Teknik dan Pengembangan PT.Pusri Palembang Listyawa Adi Prasisto serta Direktur Keuangan PT Pusri Palembang M.Romli HM serta Direktr SDM Bob Indiarto.[**]
Penulis : As