MAKANAN menjadi bagian terpenting dari proses tumbuh kembang anak. Dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, daya tahan tubuh akan meningkat sehingga si Kecil tidak mudah terserang penyakit.
Dalam memberikan makanan, orang tua harus benar-benar mengacu pada takaran gizi seimbang agar kecukupan gizi si Kecil terus terpenuhi. Bahan makanan yang diolah pun harus disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai dengan usianya.
Memang, memberikan makanan sehat pada anak tidak terlepas dari beragam kendala. Salah satu yang paling sering adalah sulitnya si Kecil untuk makan, karena merasa bosan dengan olahan yang itu-itu saja. Nah, bila sudah seperti ini, saatnya orang tua mencoba variasi makanan baru, yang tentunya tak kalah sehat dari segi gizi.
Saat memberikan variasi pada makanan anak, pastikan Anda tidak luput untuk menyajikan:
- Makanan pokok
Makanan pokok atau yang mengandung karbohidrat adalah sumber utama energi tubuh. Selain nasi, Anda dapat memilih jagung, kentang, ubi-ubian, mi, atau roti sebagai variasi asupan berkarbohidrat. Makanan pokok tersebut juga mengandung vitamin B1, B2, serta beberapa mineral yang mudah diserap dan baik bagi tubuh.
- Ikan
Tuna, cakalang, kakap, nila, lele, patin hingga kembung adalah beberapa jenis ikan yang dapat Anda temukan dengan mudah dan harganya murah. Ikan itu sendiri mengandung asam lemak omega-3 yang baik bagi perkembangan otak dan kesehatan jantung. Selain itu, ikan pun kaya akan protein dan vitamin D yang membantu menjaga daya tahan tubuh. Berdasarkan angka kecukupan gizi, protein yang dianjurkan untuk anak usia 1–9 tahun adalah 26–49 gram per hari.
Anda dapat mengolah ikan dengan memanggang atau dibuat tim agar nutrisinya tetap terjaga. Hindari menggoreng ikan, karena dapat meningkatkan pasokan lemak jahat dan merusak nutrisi di dalamnya.
- Daging
Daging juga menjadi sumber protein hewani tertinggi yang mudah didapatkan. Daging ruminansia seperti daging sapi dan kambing, serta daging unggas seperti daging ayam dan bebek dapat diolah dan dikonsumsi oleh anak-anak.
Selain tinggi protein, vitamin dan mineral yang mudah diserap oleh tubuh, daging yang berasal dari hewan tersebut juga mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Tenang, Anda tak perlu khawatir. Konsumsi lemak tidak perlu dibatasi hingga anak berusia 2 tahun, mengingat senyawa tersebut juga dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang si Kecil.
- Sayuran berwarna
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), balita dan anak usia sekolah sebaiknya mengonsumsi sayur dan buah-buahan sebanyak 300–400 gram per hari. Sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral yang lengkap untuk proses pertumbuhan anak. Selain itu, serat yang ada pada sayuran juga membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, sehingga memudahkan si Kecil untuk buang air besar.
Anak Anda enggan makan sayur karena rasanya tawar atau tidak enak? Tenang, hal ini dapat Anda siasati dengan memberikan variasi pada sayuran yang disajikan. Pilihlah sayuran yang berwarna cerah dan menarik, seperti warna merah, hijau, kuning, maupun ungu.
Anda dapat mengombinasikan sayuran bayam yang berwarna hijau dengan wortel maupun jagung yang berwarna kuning. Atau, olah sayuran secara bersamaan dengan bahan makanan lain, misalnya dijadikan rolade dengan daging, tahu isi, dan lain sebagainya.
- Telur
Telur juga tidak kalah penting untuk disajikan di piring makan anak Anda. Telur merupakan bahan makanan yang mengandung banyak nutrisi, seperti kolin, omega-3, vitamin, kolesterol, dan asam folat.
Anda harus berhati-hati dan menghindari pemberian telur sama sekali, khususnya jika si Kecil terbukti memiliki alergi terhadap si lonjong berkulit cokelat ini.
Itu dia beberapa makanan yang wajib ada di piring makan anak Anda. Jangan lupa untuk memberikan variasi di setiap sajian yang Anda hidangkan, agar si Kecil tidak cepat merasa bosan.[**]
Sumber : klikdokter