PRESTASI Perpustakaan Desa Bukit Jaya Kecamatan Sungai Lilin patut menjadi contoh bagi perpustakaan desa di Kabupaten Musi Banyuasin lainnya, pasalnya perpustakaan tersebut telah meraih prestasi sebagai Juara Pertama Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan dan Lolos Babak Nominasi 6 Besar Klaster B Tingkat Nasional Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional tahun 2020.
Apresiasi dan suport langsung disampaikan langsung oleh Bunda Baca Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza didampingi Kepala DPK Muba Drs Yohanes Yubhar MM dan Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga AP diwakili Sekretaris Dinkominfo Nurzahrawati saat melaksanakan Webinar bersama 8 (Delapan) Perpustakaan Desa, terkait Pembinaan Perpustakaan Desa dalam upaya meningkatkan Literasi Masyarakat di Pedesaan, Selasa (18/8/2020) di Ruang Rapat Guest House Griya Bumi Serasan Sekate.
Dalam kesempatan ini, Hj Thia Yufada Dodi Reza mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk terus mendampingi dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat di pedesaan dalam wilayah Kabupaten Muba.
Selain itu, Ibu dari kembar Attaly dan Alleta ini juga mensupport dan mendukung kegiatan-kegiatan yang positif dari perpustakaan desa-desa di Muba, terutama Perpustakaan Desa Bukit Jaya Kecamatan Sungai Lilin yang akan melanju lomba ke tingkat nasional, dan optimis Perpustakaan Desa Bukit Jaya siap melaju dan meraih juara di tingkat Nasional.
“Kami mengucapkan selamat kepada pak Jahari kepala Desa Bukit Jaya dan pengelolaan perpustakaan Sandi Astuti SP atas prestasi sebagai Perpustakaan Desa Terbaik Tingkat Kabupaten Muba Tahun 2020 dan Juara 1 Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020, tetap semangat dan jangan mudah menyerah dalam menghidupkan perpustakaan desa demi meningkatkan literasi masyarakat,”ucapnya.
Selanjutnya, Thia Yufada juga menyampaikan beberapa poin penting sebagai arahannya untuk kemajuan perpustakaan desa di Wilayah Kabupaten Muba, yaitu perpustakaan desa bisa dimulai dari sudut baca.
Lomba perpustakaan tidak hanya berupa gedung dan buku saja harus ada impact-nya dan harus ada pelibatan masyarakat sebagai nilai tambah dari keberadaan perpustakaan desa itu sendiri.[***]
Ril/An