Uncategorized

Putri & Pancasila

Foto : istimewa

KONTES kecantikan di Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1992 oleh yayasan Puteri Indonesia yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo. Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia atau duta bangsa pada kegiatan kegiatan yang bertaraf Internasional serta dalam memajukan komoditas ekspor Indonesia, Pariwisata, dan Budaya Indonesia.

Puteri Indonesia juga melakukan berbagai aksi sosial kedaerah daerah yang membutuh kan untuk memberikan hiburan dan bantuan.Pemenang dalam kontes ini akan menjadi wakil Indonesia di Miss Universe yang akan bersaing dengan peserta peserta dari seluruh dunia.

Malam Grand Final pemilihan Puteri Indonesia diikuti oleh peserta dari 34 provinsi di Indonesia.Peserta yang mengikuti malam Grand Final merupakan pemenang dari tiap provinsi atau perwakilan dari provinsi tersebut. Penilain yang digunakan dalam ajang kontes kecantikan ini adalah meliputi 3B yakni, Brain (kecerdasan),  Beauty (kecantikan), dan Behavior (berperilaku baik). Selain itu, terampil dalam komunikasi, dapat berfikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas, dan memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi.

Ajang Pemilihan Puteri Indonesia yang telah diselenggarakan pada Jumat, 6 Maret 2020 yang saat ini ke 24 kalinya di Jakarta, diikuti oleh 39 finalis dari berbagai Provinsi, Pada berlangsungnya Puncak acara tersebut tak luput juga salah satu peserta yang menjadi sorotan pada malam itu yakni,  wakil puteri Sumatera Barat (Sumbar), Kalista Iskandar yang ternyata tidak hafal dengan sila di dalam pacasila yang merupakan ideology Indonesia.

Kalista Iskandar salah dalam menyebutkan salah satu isi dari Pancasila, hal ini diketahui pada saat pemilihan Puteri Indonesia 2020 memasuki babak enam besar, pada saat ituketua MPR RI yakni Bambang Soesatyo memberikan pertanyaan soal Pancasila. “Kalista, sebagaimana kita pahami bersama, Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memiliki 17.500 pulau, 733 bahasa. Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideology dan dasar negara.Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hapal lima sila yang terkandung dalam Pancasila,” Tanya pria yang akrab disapa Bamsoet itu.

Kalista diberi waktu 30 detik untuk menjawab pertanyaan tersebut, tapi dalam menjawab sila yang pertama sampai yang ketiga Kalista menyebutkan dengan mudah dan lancar, namun pada saat menyebutkan sila ke empat, kalista sedikit kebingungan dan salah menyebutnya, tak luput juga dengan penyebutan sila kelima. Di sila kelima, Kalista kembali melakukan kesalahan.”Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan per..masyarakat, perwakilan,” kata Kalista dengan agak terbata.“Lima, kemanusiaansosial yang adildanberadab,” kata Kalista mengakhiri jawabannya.

Padahal ini tidak dapat dipungkiri bagaimana penyebab kesalahan tersebut apakah karena factor diri, yakni karena kegugupan atau nerveous, sehingga dia buntu pikiran, karenanya kalista lupa akan sila sila pancasila tersebut. Adapun factor keduanya itu apakah kalista tidak hafal sila pancasila karen akalista adalah seorang blasteran?.

 

Sorotan

Dalam hal ini bisa di telaah apa yang menjadi dasar Puteri Sumatera Barat 2020 mengalami kesalahan dalam menyebutkan sila pancasila, yang menjadi sorotan para khalayak umum selain kesalahan dalam penyebutan sila sila yang ada di dalam pancasila, juga cara penyampain sila sila tersebut yang tidak lantang serta tidak disebutkan angka dalam sila tersebut.

Permasalahan ini juga sangat disayangkan oleh para para pihak pendukung gadis kelahiran Bukittinggi ini, kesalahan bisa menjadi buah bibir oleh khalayak masyarakat walaupun belum sampai titik temu bagaimana hal tersebut yakni salah penyebutan sila pancasila bisa terjadi. Kalista Iskandar juga sudah mengklarifikasikan kenapa ia salah dalam penyebutan Pancasila karena dia merasa gugup.

Memang kalista mempunyai prestasi yang sangat memukau di dunia modeling, dibuktikannya dengan menjuarai beberapa ajang kecantikan. Tapi dengan kesalahannya  sewaktu malam enam besar yang berlangsung di Jakarta membuat masyarakat menjadi kecewa terutama masyarakat sumatera Barat, kesalahan seperti itu lantas membuat masyarakat berspekulasi bahwa dia tidak faham atau mengerti tentang sila sila dalam pancasila. Sebagai seorang individu harusnya dia mampu untuk menenangkan diri di atas panggung agar tidak membuat kesalahan kesalahan, walaupun sekecil apapun kesalahan, yang bisa saja menjadi kesalahan fatal dan berdampak negatif pada citra dirinya maupun daerah yang berataskan namakan dirinya. Seperti tidak diakuinya oleh Gubernur Sumatera Barat, padahal istri Gubenur tersebut pernah berfoto dengan Kalista.

Dasar Negara kita tetaplah pancasila, tetapi apakah generasi muda dapat menghapal serta mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari? Kian marak terjadi, pemuda kita tidak dapat menyebutkan kelima dasar Negara atau tidak dapat menyebutkan dengan urut, padahal jika kita lihat kebelakang, perjuangan pahlawan untuk membuat dasar negara sangatlah sulit, mereka memikirkan dasar Negara dengan benar benar memikirkan keaadan bangsa, isinya pun merupakan karakter pribadi bangsa yang tidak dapat di tiru oleh bangsa lain.[***]

 

Penulis :  M. Mifta Farid, M.I.KOM)

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UIN Raden Fatah

 

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com